Potret Pilu Warga Grobogan Berbuka Puasa hingga Salat di Tengah Kepungan Banjir

Manik Priyo Prabowo
Seorang warga Grobogan terpaksa salat di atas tempat tidur karena rumah tergenang air banjir, Kamis (14/3). (Manik Priyo Prabowo)

GROBOGAN, iNewsSemarang.id - Ratusan ribu warga 12 Kecamatan di Kabupaten Grobogan terpaksa tak bisa menunaikan Salat Tarawih dengan normal, Kamis (14/3/2024) malam. Bahkan, mereka terpaksa harus berbuka puasa di tengah kepungan banjir yang melanda wilayahnya.

Seperti keluarga Ngatiman (40), warga Purwodadi Grobogan, dirinya menikmati berkat rahmat Allah yang Maha Esa saat banjir melanda di bulan suci Ramadan.

"Alhamdulillah kita masih bisa berbuka meski harus menikmati makanan dengan kondisi air masuk ke rumah di atas mata kaki. Padahal, rumah kami sudah dinaikkan dan masih banjir," jelas Ngatiman.

Tak hanya menikmati menu berbuka puasa bersama istri dan anaknya. Bahkan, keluarga tak bisa Salat Tarawih berjamaah di masjid atau musholla. Hal ini dikarenakan air di luar rumah cukup tinggi sampai atas lutut orang dewasa.

Bahkan, sejumlah tempat ibadah juga sudah tergenang air banjir yang mulai masuk sekitar sore jelang Salat Magrib.

"Meski gak bisa berjamaah di rumah ibadah. Kami juga bersyukur karena masih bisa sholat di rumah menggunakan tempat tidur atau meja yang dibersihkan dan ditata nantinya," lanjut Ngatiman yang juga Komisioner KPU Grobogan ini.

Sementara itu, menurut catatan BPBD Kabupaten Grobogan tercatat setidaknya lebih dari 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan tergenang air.

Ketinggian air sendiri bervariasi yakni, antara mata kaki sampai di atas perut orang dewasa. Meski demikian, petugas BPBD dan tim SAR gabungan bersama TNI, Polri dan Dinas terkait lain untuk bersiaga.

"Ada lebih dari 10 Kecamatan. Sedangkan data yang masuk sudah lebih dari 25 Desa tergenang. Semoga lekas surut, dan saat inj petugas gabungan sedang bersiaga serta memberikan pertolongan," ujar Masrichan, Kepala Bidang Operasional BPBD Kabupaten Grobogan.

Tak hanya menggenang di area pusat kota. Air banjir melanda di Kabupaten Grobogan juga terjadi di sisi barat yakni Kecamatan Gubug, sisi utara yakni Kecamatan Grobogan, sisi timur dan bahkan sisi selatan.

Banjir disebabkan curah hujan sedang hingga lebat melanda selama beberapa hari penuh. Tak hanya hujan dengan durasi panjang. Angin kencang juga menerjang meski tak ada kerusakan hebat tapi menumbangkan pohon cukup banyak.

"Curah hujan cukup lebat dan lama. Sehingga air tak bisa dibendung dan meluber ke wilayah pertanian dan permukiman warga," ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network