Mengenal Otto Sugiri, Triliuner Teknologi Digital Berjuluk Bill Gates-nya Indonesia

Anto Kurniawan
Otto Sugiri pendiri DCI Indonesia, perusahaan pusat data dengan kapasitas terbesar di tanah air. Dengan aset kekayaan mencapai USD2,5 miliar atau setara Rp35,77 triliun, dia berada dalam jajaran 20 orang terkaya di Indonesia. Foto: Forbes.com

JAKARTA, iNews.idOTTO SUGIRI (68) salah satu orang terkaya di Indonesia merupakan pengusaha nasional yang merintis usaha di bidang teknologi. DCI Indonesia yang dia dirikan telah menjadi perusahaan pusat data dengan kapasitas terbesar di Indonesia. Jejak kesuksesannya membangun ekonomi digital ini, telah membuka jalan bagi generasi berikutnya yang kini mulai menjamur.

Otto memulai karirnya dengan belajar pemrograman sebelum banyak wirausahawan lokal melirik bidang ini. Maka tak heran jika brand sebagai pengusaha teknologi melekat pada sosok yang khas dengan kemeja hitam dan rambut abu-abunya yang memanjang.

Perusahaan pertamanya Sigma Cipta Caraka, ia dirikan pada tahun 1989 sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak lokal paling awal di Indonesia. Perusahaannya ini juga mencatat penjualan terbesar dan mengalahkan pesaingnya sebagai penyedia perangkat lunak impor.

Dari sana, Sugiri mendirikan penyedia layanan internet pertama di Indonesia, Indointernet pada tahun 1994. Ia memberikan jutaan orang Indonesia akses ke internet untuk pertama kalinya.
 
Selama booming dot-com, ia mendirikan BaliCamp, sebuah perusahaan di pulau resor untuk menetaskan startup dan menawarkan layanan outsourcing.

“Sugiri seperti Bill Gates Indonesia,” kata Tom Malik, Chief Operating Officer dari perusahaan data besar lokal Dattabot, yang telah mengenal Sugiri selama lebih dari dua dekade.

Dilansir dari Forbes, kini sebagai generasi baru yang mencoba meluncurkan perusahaan pertama mereka, Sugiri memasuki pusat data pembangunan terbarunya, infrastruktur penting di jantung ekonomi digital manapun.

Didirikan oleh Sugiri dan enam orang lainnya pada tahun 2011, DCI adalah perusahaan pusat data terbesar di Indonesia, menyediakan lebih dari setengah kapasitas lokal negara. Dari empat vendor cloud yang beroperasi di Indonesia —Alibaba, Amazon Web Services, Google Cloud, dan Microsoft— DCI mengatakan tiga di antaranya adalah klien mereka.

Seperti beberapa perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara, DCI juga memiliki klien lebih dari 40 perusahaan telekomunikasi dan lebih dari 120 penyedia layanan keuangan di seluruh Indonesia, Asia Tenggara dan AS.

Yang pasti, kapasitas data center Indonesia yang sebesar 81 megawatt (MW), kalah dengan Singapura yang sebesar 613 MW (data center diurutkan berdasarkan konsumsi daya). Tapi Sugiri mengatakan bahwa kekurangan itu juga menjadi peluang.

“Indonesia memiliki populasi terbesar di kawasan ini, tetapi dengan salah satu kapasitas pusat data per kapita terendah di dunia,” kata Sugiri dalam sebuah wawancara eksklusif pada akhir Oktober.

Editor : Sulhanudin Attar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network