Kisah Halima Hadi Alfina, Berangkat Haji di Usia 18 Tahun Berkat Nabung Honor Menari sejak TK

Andryanto Wisnuwidoo
Halima Hadi Alfina saat menceritakan pengalaman bisa berangkat haji di usia 18 tahun. (Andryanto Wisnuwidodo)

JAKARTA, iNewSemarang.id - Senyum semringah terpancar pada raut wajah Halima Hadi Alfina saat menceritakan pengalaman bisa berangkat haji di usia 18 tahun. Halima menjadi salah satu jemaah haji termuda musim haji 2024.

Gadis yang baru saja lulus dari bangku SMA ini mengungkapkan, sudah menabung sejak Taman Kanak-Kanak (TK) untuk membantu membiayai perjalanan ibadah hajinya. 

Halima merupakan seorang penari sejak kecil. Dia sering diundang ke berbagai event tari. Honor hasil dari menari ia tabung, hanya disisakan sedikit saja untuk sedekah. 

"Sejak PAUD saya sudah ikut sanggar tari. Honor menari saya titipkan Ibu, untuk tabungan haji," kata Alfina, kepada tim Media Center Haji (MCH), di Masjid Nabawi.

Dia didaftarkan haji oleh orang tuanya ketika masih TK di tahun 2009. Ketika itu, Alfina belum terlalu paham maknanya. Setelah remaja, ia baru paham kewajiban naik haji bagi umat Islam yang telah mampu. Dia pun semakin semangat menabung. 

Saat menabung, Alfina tidak pernah menargetkan berapa banyak yang dikumpulkan. Pokoknya, begitu dapat honor, dia tabung. Dia juga rajin mengikuti lomba-lomba di luar tari dan sering menang. 

Hasil lomba itu menambah pundi-pundi tabungan hajinya. Halima dan keluarga seharusnya berangkat haji pada 2020. Namun, wabah Covid-19 membuat keberangkatan Alfina, kedua orang tua, dan kakak-kakaknya tertunda hingga 2024. 

Namun, hal ini membuat Alfina semakin mandiri. Dia membawa bekal yang cukup untuk berangkat haji tahun ini dari keringatnya sendiri. Dia membeli barang kebutuhannya, seperti gamis seharga 100 riyal atau sekitar Rp430.000, tanpa meminta orang tua. Dia juga membeli berbagai barang oleh-oleh untuk teman-temannya yang titip. 

Halima bisa sukses menabung karena disiplin dalam mengelola uang. Saat sekolah, dia tak pernah jajan di luar. Dia memilih membawa bekal ke sekolah. Dia juga tak terobsesi harus sama dengan teman-temannya, yang setiap saat mengikuti model dan perkembangan teknologi. 

Gadis yang bercita-cita menjadi dokter gigi ini juga tak merasa kuper atau ketinggalan zaman dengan pilihannya itu. Jumiyati, ibunda Halima, mengaku mengajarkan disiplin mengelola keuangan kepada anaknya. 

Kepala sekolah di Semarang ini mendidik anaknya agar berbelanja sesuai kebutuhan, bukan keinginan. "Kalau dia minta HP terbaru, misalnya, saya beri pengertian dia belum butuh, karena kebutuhan dia hanyalah untuk belajar," ujar Jumiyati.
 

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network