Pengeroyokan Wasit di Piala Bupati Semarang, Pemain Liga 1 dan Eks Timnas Terancam Sanksi Berat

Ahmad Antoni
Aksi pengeroyokan wasit di laga tarkam Piala Bupati Semarang. (Instagram)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Tengah kembali melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi kericuhan di turnamen antarkampung (tarkam) Piala Bupati Semarang.

Tiga orang selaku Perangkat Pertandingan sepakbola tarkam Bener Bersatu Cup 2024 Kabupaten Semarang dipanggil Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaan kali ini Komdis PSSI Jateng memanggil saksi Wasit dan saksi Komite Wasit Askab PSSI Semarang. Saksi Wasit ialah Slamet Edi Putra selaku Assiten Wasit 1, Agus Susilo selaku Asissten Wasit 2, Yulianto selaku Ketua Komite Wasit Askab PSSI Semarang.

Dilansir dari laman PSSI Jateng, Ismu Puruhito selaku Komite Disiplin Asprov PSSI Jawa Tengah menjelaskan agenda hari ini merupakan lanjutan pemeriksaan saksi karena hari sebelumnya mereka perangkat pertandingan tidak dapat hadir dikarenakan masih dalam proses pemeriksaan di Polres Semarang. 

“Untuk wasit utama dan wasit cadangan saat ini belum dapat hadir karena masih dirawat di rumah sakit. Kita berharap kedepan semua saksi dapat memenuhi pemanggilan agar investigasi dapat maksimal tentunya,” ujar Ismu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Yoyok Sukawi mengakui bahwa Asprov PSSI Jateng ini ingin kasus kericuhan di pertandingan sepakbola tersebut bisa terlesesaikan dan hasilnya tidak akan tebang pilih.

“Nantinya hasil dari pemeriksaan dan investigasi akan kita laporkan ke PSSI Pusat. Kemudian untuk masalah sanksi atau hukuman dalam hal ini federasi tidak akan membeda-bedakan mau itu yang melanggar mantan pemain timnas, pemain profesional yang masih aktif ataupun perangkat pertandingan semua itu merupakan keluarga sepakbola,” tegas Yoyok.

“Jika terbukti melakukan tindakan yang menciderai fair play dan kode disiplin maka akan dihukum sesuai ketentuan yang berlaku, asprov tidak akan membeda-bedakan. Tentunya upaya itu semua dilakukan untuk menjadi efek jera agar ke depan kejadian yang sama tidak terulang di sepakbola Jawa Tengah,” katanya.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network