Jelang Pilkada 2024, IJTI Jateng Gelar Diskusi Jurnalisme Positif

Mualim
Diskusi Jurnalisme Positif Menjaga Pemilu Damai 2024 bersama IJTI di Aula Kantor Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah. (iNews / Mualim)

Fuad Hidayat, Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, yang menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, menegaskan bahwa keberadaan media arus utama tetap relevan dan vital. 

Meskipun masyarakat saat ini sangat bergantung pada media sosial, ketergantungan ini justru menggarisbawahi pentingnya peran media arus utama dalam menjaga marwah informasi.

"Masyarakat Jawa Tengah butuh kebenaran informasi yang berdasarkan fakta, bukan kekuatan algoritme digital. Masyarakat butuh mendapatkan asupan informasi yang positif, yang bisa dipertanggungjawabkan, yang imbang, yang cover both sides. Jadi, media arus utama seperti jenengan ini kan tidak hanya menyajikan kecepatan informasi, tapi juga ketepatan informasi," ungkapnya.

Fuad juga mengatakan bahwa algoritma digital cenderung membangun persepsi yang bisa menyesatkan. Oleh karena itu, diskusi ini perlu menyoroti bagaimana algoritma digital bisa mempengaruhi persepsi masyarakat.

"Keberadaan media arus utama yang mengedepankan ketepatan dan kecepatan informasi menjadi sangat penting, terutama menjelang Pilkada. Masyarakat harus menerima informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Fuad.

Fuad mengakui bahwa saat ini masyarakat sudah mulai jenuh dengan berita yang tidak akurat dan sering mencari informasi yang dapat dipercaya. Media arus utama harus terus membangun komunikasi yang baik dan menjadi referensi utama bagi masyarakat. 

"Meski butuh waktu, kita harus terus berjuang untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, bersaing dengan media sosial," katanya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Denny Septiviant, Anggota Komisi A DPRD Jateng, yang juga hadir dalam diskusi tersebut. Ia mengajak para jurnalis untuk mulai mensosialisasikan jurnalisme positif atau jurnalisme damai, karena di tahun-tahun politik seperti saat ini berita hoaks masih terus ada.

"Berita hoaks sumbernya dari anonim, kemudian direproduksi melalui media sosial. Saya kira teman-teman di media mainstream ini menjadi sangat penting untuk menjadi alat verifikasi. Karena teman-teman ini jelas memiliki media yang resmi, terdaftar, dan terverifikasi di Dewan Pers serta punya kompetensi. Nah, ini saya kira penting. Ke depan, kegiatan-kegiatan seperti ini dengan melibatkan semua elemen organisasi jurnalis menjadi lebih penting," ungkapnya.

Editor : Maulana Salman

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network