Peringati Pancawindu, Permadani Gelar Orasi Budaya dan Wayang Kulit Tiga Generasi

Mualim
Orasi budaya dalam rangka peringatan Pancawindu Permadani di kampus Upgris. (iNews / Mualim)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Ratusan anggota Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) dari seluruh Indonesia menghadiri Peringatan Pancawindu atau hari ulang tahun ke-40 Permadani yang dilaksanakan di halaman utama Kampus 4 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Jalan Gajah Raya 40, Kota Semarang, pada Sabtu (6/7/2024).

Acara ini bertepatan dengan malam satu suro dan diikuti oleh 576 peserta yang merupakan anggota Permadani dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jambi dan Bengkulu. Kegiatan tersebut menampilkan orasi budaya dengan narasumber Prof. Dr. R.M. Teguh Supriyanto, M.Hum, Guru Besar Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Selanjutnya, diadakan pagelaran wayang kulit yang menampilkan Dalang Tiga Generasi, yakni Danendra Dananjaya Djuanda (SD-Generasi Alpha), Athanasius Allan Dharma Saputra (SMA – Generasi Z), dan Ki Sigid Arianto, S.Sn. (Rembang – Generasi Milenial) dengan cerita Hasthabrata Kawedhar.

Ketua Umum DPP Permadani, Drs. Suyitno Yoga Pamungkas, M.Pd., menyampaikan bahwa saat ini Permadani telah berusia 40 tahun sejak didirikan pertama kali di Semarang pada Rabu 4 Juli 1984, di bawah arahan Maestro Dalang Wayang Kulit, Ki Narto Sabdo.

"Bagi kami yang menggeluti budaya Jawa, usia 40 tahun itu sudah harus dewasa. Maka, melalui panitia yang diketuai oleh Pak Antonius Supariyatun, kami menyatukan warga Permadani dari seluruh Nusantara," ujar Suyitno.

Ia menambahkan, selain merayakan HUT Permadani, acara ini juga bertujuan untuk mempertemukan seluruh komponen Permadani di Indonesia guna mempererat persaudaraan yang didasari semangat Tri Rukun (rukun rasa, rukun bandha, dan rukun bala) dan dijiwai Tri Niti Yogya untuk mendukung Tri Karsa Budaya bangsa, khususnya mendukung pemerintah dalam memperkokoh budaya adiluhung bangsa Indonesia.

Tema peringatan tahun ini adalah "Kanthi Pengetan Pancawindu Permadani Sumedya Tansah Hanyengkuyung Kiyat-Santosaning Budaya Bangsa," yang berarti "Dengan Peringatan Pancawindu Permadani Bertekad Terus Mendukung Penguatan Budaya Bangsa."

Suyitno menekankan bahwa acara ini bertujuan memberi pemahaman bahwa tindakan mereka sangat diperlukan oleh negara, sehingga tema yang diusung adalah mendukung pemerintah dalam penguatan kebudayaan. 

Orasi budaya dalam peringatan Pancawindu kali ini mengangkat isu penguatan budaya adiluhung, karena menurutnya bangsa ini semakin meninggalkan budaya tersebut dan perlu dikuatkan kembali.

Ia pun mengajak seluruh anggota Permadani untuk selalu bersikap dan berperilaku baik sesuai Tri Niti Yogya, diantaranya Memayu hayuning sasama (terus berupaya menciptakan suasana kedamaian/ketentraman lahir batin), Dados juru ladosing bebrayan ingkang sae (sebagai abdi masyarakat yang baik), dan Sadhengan pakaryan sageda tansah ngremenaken tiyang sanes (setiap perilaku/langkah tindakan agar dapat menyenangkan orang lain).

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network