Gunung Merapi Kembali Meletus Minggu Pagi, Luncurkan Guguran Lava Sejauh 1,6 Km

Arie Dwi Satrio
Awan Panas Guguran di Gunung #Merapi tanggal 20 Juli 2024 pada pukul 19:46 WIB dengan Amplitudo max 35 mm, durasi 119 detik, jarak luncur 1200 meter ke arah Kali Bebeng, arah angin ke Barat Daya. (BPPTKG)

JAKARTA, iNewSemarang.id - Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meletus dan alami guguran lava pada Minggu (21/7/2024) pagi.

Sebanyak empat kali guguran lava terpantau dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) hingga mencapai paling jauh 1.600 meter atau 1,6 Km.

"Teramati empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter," dikutip dari laman resmi magma.esdm.go.id.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, Gunung Merapi berstatus siaga. Berdasarkan pantauan Pos PGM di Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, kawah Puncak Gunung Merapi tampak mengeluarkan asap berwarna putih.

"Gunung api terlihat jelas. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 25 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin tenang ke arah barat," tulisnya

PVMBG Kementerian ESDM mengimbau potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Kemudian, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara pada sektor Tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya Gunung Merapi," tulis PVMBG Kementerian ESDM.

Masyarakat sekitaran Gunung Merapi diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai bahaya lahar dan Awan Panas Guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya.

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network