9 Fakta Demo Anarkis di Semarang, Nomor 5 Mencekam Bak di Medan Perang

Tim iNewsSemarang.id
Polisi membubarkan massa demonstrasi di kawasan Jalan Pemuda Semarang, Senin (26/8) malam. (Ist)

4. Massa Kocar-Kacir Masuk ke Mal Paragon
Bentrokan pun tak terhindarkan, menyebabkan massa kocar-kacir berlarian. Sebagian di antara mereka melarikan diri ke dalam Mal Paragon, menyebabkan kekacauan di dalam pusat perbelanjaan tersebut. 

5 .Massa Anak STM Bawa Kayu dan Bambu Berhadapan dengan Polisi
Massa anak STM ikut bergabung bersama mahasiswa mengambil posisi terdepan. Massa pelajar itu menggunakan helm dan membawa kayu atau bambu panjang untuk senjata melindungi diri mereka. Mereka merangsek ke barisan depan itu berhadap-hadapan dengan polisi langsung. 

6.Wakasat Intel Polrestabes Semarang Terluka
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menyebut para siswa yang masih berseragam sekolah tersebut membawa kayu panjang dan ikut melempari polisi.Bahkan, lanjut dia, Wakasat Intel Polrestabes Semarang ikut terluka akibat lemparan kayu tersebut.

7. Polisi Gunakan Water Cannon dan Gas Air Mata Bubarkan Demo
Meski sempat terjadi kekacauan, petugas akhirnya berhasil memaksa massa menjauh dari lokasi aksi dan mengakhiri kericuhan menggunakan water cannon dan gas air mata. Sebagian massa yang terdorong ke jalan raya yang lebih luas sempat melakukan perusakan pada pot tanaman di sepanjang jalan Pemuda. Pecahan pot tersebut kemudian digunakan untuk melempari petugas. 

8. Polisi Berhasil Pukul Mundur Massa Demo
Aksi massa tersebut baru dapat dikendalikan petugas gabungan Polrestabes Semarang dan Polda Jateng, pada pukul 19.00 WIB. Para pendemo terus terdorong hingga akhirnya membubarkan diri. Setelah pembubaran dilakukan, situasi di sekitar Jl. Pemuda dan Balaikota Semarang kembali kondusif. Arus lalu lintas yang sempat dialihkan berangsur-angsur normal, hingga akhirnya pada pukul 20.00 WIB aktivitas masyarakat di sekitar lokasi unjuk rasa dapat kembali berjalan seperti biasa.

9.Puluhan Mahasiswa Luka-luka
Puluhan mahasiswa mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit. "Ada 33 orang yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Sebagian besar mengalami sesak nafas, ada juga yang mengalami luka di kepala," sebut Kuasa hukum Gerakan Rakyat Menggugat Jawa Tengah, Tuti Wijaya dikutip dari Antara.
Usai aksi yang berakhir ricuh tersebut, lanjut dia, pihaknya mengklaim ada 6 orang mahasiswa dan 21 pelajar yang diamankan oleh polisi.


 

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network