SEMARANG, iNewsSemarang.id – Sejumlah elemen nasionalis Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok Alumni Ber-Satu menggelar deklarasi dukungan untuk pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah pada Pilkada 2024.
Dengan mengusung slogan "Semangat tanpa sambat, bersama Andika-Hendi Jateng semakin hebat", acara deklarasi ini dihadiri oleh ratusan relawan dari berbagai kalangan di Jawa Tengah.
Deklarasi yang berlangsung di sebuah kafe di Jalan Veteran Kota Semarang pada Minggu 29 September 2024 siang diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga aktivis perempuan.
Salah satu Koordinator Alumni Ber-Satu, Oerip Lestari, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan gabungan dari alumni berbagai perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi swasta (PTS), serta kelompok cendekiawan, profesional dan aktivis perempuan di Jawa Tengah.
Menurut Oerip, deklarasi tersebut adalah wujud nyata partisipasi politik warga negara yang dilandasi oleh pemikiran kritis dan akal sehat.
“Kami hadir dengan harapan agar stabilitas politik dan keamanan di Jawa Tengah tetap terjaga. Kami ingin Pilgub Jawa Tengah 2024 berlangsung sesuai prinsip Luber dan Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, serta Jujur dan Adil),” ujar Oerip saat diwawancarai.
Pada kesempatan yang sama, salah satu perwakilan Alumni Ber-Satu, Turtiantoro, membacakan tujuh pernyataan sikap yang merangkum program-program unggulan pasangan Andika-Hendi.
Program tersebut diantaranya, pendidikan dan kesehatan gratis serta merata, Program "Tuku Lemah Entuk Omah" untuk memudahkan masyarakat memiliki rumah, Bantuan yang merata bagi petani dan nelayan.
Kemudian Internet gratis di seluruh wilayah Jawa Tengah, Kemudahan akses bantuan usaha, Pelayanan publik yang lebih sederhana, bebas pungli, dan anti-ribet, serta Subsidi pengeluaran bagi buruh yang lebih merata.
Selain itu, Turtiantoro juga menyoroti pentingnya pasangan calon untuk mempertimbangkan kearifan lokal dalam mengatasi isu stunting.
"Kebijakan pemerintah daerah harus mendukung UMKM dan berperspektif gender," tambahnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait