Candi Plaosan Prambanan Jadi Saksi Kisah Cinta Beda Agama Raja Mataram Kuno

Avirista Midaada
Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul di Bugisan, Prambanan Klaten, menjadi saksi kisah cinta beda agama Raja Mataram Kuno. Foto: Ist

KLATEN, iNewsSemarang.id - Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul di Bugisan, Prambanan Klaten, menjadi saksi kisah cinta beda agama antara Raja Mataram Kuno Rakai Pikatan dan Pramodawardhani.

Sepasang suami istri beda agama ini menjadikan sebuah candi kembar dibangun.

Pada buku "Perempuan-Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" tulisan Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, candi kembar tersebut dilukiskan layaknya hubungan cinta Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan, raja kedua Mataram Kuno yang bernama asli Mpu Manuku.

Dibangun sekitar abad 9 Masehi, candi ini bergaya arsitektur campuran Hindu dan Buddha yang menandakan pernikahan beda agama keduanya.

Sebagian sejarawan menyebut candi kembar ini merupakan bentuk persembahan cinta Rakai Pikatan kepada Pramodawardhani. Pada Candi Plaosan Lor terdapat sesuatu yang unik, dimana candi utama dikelilingi oleh 174 stupa dan candi perwara.

Candi perwara merupakan ciri khas kebudayaan Hindu, sedangkan stupa merupakan cirik has kebudayaan Buddha. Hal ini menunjukkan kedua keyakinan bisa disatukan dalam ikatan cinta Pramodawardhani dan Mpu Manuku.

Sedangkan kisah cinta asmara antara Pramodawardhani dan Rakai Pikatan dikisahkan pada relief yang terpahat pada dinding kedua candi utama.

Salah satu candi bercerita tentang laki-laki, sedangkan candi lainnya bercerita tentang perempuan. Relief yang berwujud manusia dengan ukuran hampir sama dengan aslinya tersebut merupakan wujud kekaguman Rakai Pikatan terhadap istrinya Pramodawardhani.

Selain Candi Plaosan, Rakai Pikatan juga membangun candi lain sebagai wujud cintanya kepada sang istri. Candi Siwaghra namanya, yang dibangun Rakai Pikatan di abad 9 Masehi. Candi yang berlokasi di Prambanan, Sleman, Yogyakarta ini gabungan dari arsitektur kebudayaan Hindu dan Buddha. Salah satunya adanya penggunaan stupa di bangunan candi.

Tetapi sebagian sejarawan lain menyebut, Candi Siwaghra dibangun Rakai Pikatan untuk menandingi Candi Kamulan I Bhumisambhara, Jinalaya, atau Borobudur, yang dibangun semasa pemerintahan Samaratungga dan diresmikan oleh Pramodawardhani.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network