BATANG, iNewsSemarang.id - Warga Desa Pranten di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akhirnya bisa menikmati signal internet yang berkualitas setelah 7 tahun menunggu.
Desa yang yang terletak di perbatasan Dieng ini memiliki potensi alam yang luar biasa, mulai dari tanahnya yang subur hingga pemandangan alam yang sangat indah.
Desa Pranten juga terkenal dengan sebutan Desa di Atas Awan yang memiliki Tol Khayangan. Hal itu bukan tanpa sebab, karena desa ini tersebut teletak di ketinggian 1988 mdpl. Selain pemadangan alam yang indah dan hawa yang dingin, lautan awan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi desa tersebut.
Saat ini para wisatawan bisa membagikan keseruannya saat melewati tol khayangan ataupun saat menikmati jagung bakar dan secangkir kopi panas di atas awan secara langsung, baik melalui insta story maupun video call.
Saat ditemui di rumahnya, Ella yang merupakan Sekretaris Desa Pranten bercerita bahwa sebelumnya daerah tersebut benar-benar tidak terjangkau oleh signal internet,
“Pada tahun 2017 pemerintah desa berjuang untuk mendapatkan signal internet, kami sampai mendatangi Dinas Kominfo dan Dinas lainnya untuk meminta bantuan, ternyata perjuangan ini tidak mudah, awalnya kami hanya mendapat bantuan Wifi di satu titik yakni di Kantor Desa,” ungkap Ella dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2024).
“Hingga saat pandemi melanda, kami benar-benar merasa bahwa internet adalah kebutuhan pokok karena administrasi desa maupun proses belajar mengajar semuanya dilakukan secara online. Alhamdulillah saat itu kami bertemu dengan Pihak Telkomsel yang mau mensolusikan permasalahan dan kebutuhan kami,” ujarnya.
“Waktu itu kami mendapat informasi dari Dinas Kominfo bahwa ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali, dan saat itu juga kami berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk segera melakukan pengecekan dan survey ke lokasi,” kata Manager NOP Pekalongan, Fanan Yosie Risdian.
“Ternyata wilayah tersebut memang cukup jauh dari Tower Telkomsel yang ada, serta memiliki kontur alam yang sangat menantang yakni tanjakan-tanjakan ekstrem, melewati hutan dan berbukit-bukit,” jelasnya.
Singkat cerita Telkomsel bersama Dinas Kominfo dan Pemerintah Desa sepakat untuk bahu- membahu berkolaborasi mensolusikan masalah tersebut dengan membangun BTS (Combat Minimalis) secara gotong royong.
Dan sejak saat itulah warga Desa Pranten bisa menikmati signal internet yang bekualitas sehingga proses pemerintahan di desa tersebut bisa berjalan dengan lancar, selain itu, proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, serta kesejahteraan masyarakan melalui umkm dan parawisata semakin meningkat.
“Salah satu alasan kami mensolusikan permasalahan signal di desa Pranten ini bukan semata-mata karena tuntutan bisnis saja, namun hal ini juga merupakan salah satu bentuk meaning dan purpose kami di Telkomsel agar kami bisa terus manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait