Rektor Unika Soegijapranata, Prof Dr Ferdinandus Hindiarto, SPsi, MSi, menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja dikemas dalam bentuk sarasehan, bukan debat.
"Debat cenderung menciptakan friksi, sementara sarasehan adalah curah gagasan yang lebih membangun," ujar Prof Ferdinan.
Menurutnya, sarasehan ini bertujuan untuk mengeksplorasi gagasan-gagasan calon pemimpin, sehingga masyarakat dapat menilai lebih dalam visi mereka.
“Kami ingin gagasan yang diajukan lebih kritis dan realistis, tidak sekadar populis, agar nantinya benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Prof Ferdinan juga sepakat bahwa Semarang memiliki potensi besar sebagai kota hub di Jawa Tengah. Namun, ia menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia, bukan hanya infrastruktur.
“Dasar-dasar yang sudah diletakkan dalam 10 tahun terakhir sudah bagus, tapi kita harus ingat untuk membangun manusianya juga,” pungkasnya.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait