Sejarah Sritex yang Kini Pailit, Berjualan Kain di Pasar Klewer hingga Pasok Seragam Pasukan NATO

Feby Novalius
Aktivitas pekerja Sritex dalam produksi seragam militer. (foto IG @sritexindonesia)

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Sejarah berdirinya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menarik diulas. Sritex kini telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Kota Semarang.

Salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini telah beberapa kali digugat karena dianggap tidak penuhi kewajiban pembayaran utang yang telah disepakati.

Perusahaan yang saat ini diurus Iwan Setiawan Lukminto, anak HM Lukminto yang merupakan salah satu orang terkaya di Kota Solo.

Putra tertua dari Lukminto ini pun diklaim memiliki kekayaan sekitar USD515 juta atau setara dengan Rp7,26 triliun.

HM Lukminto meninggal dunia pada 5 Februari 2014 di Singapura. Dirinya memulai usaha tekstilnya dari berjualan kain di Pasar Klewer pada 1966.

Namun, karena kegigihannya, dua tahun kemudian Lukminto membangun pabrik tekstil yang dikenal hingga sekarang, yakni Sritex.

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network