Danjen Kopassus ini menerangkan, Letnan KKO Azwar Syam merupakan Komandan Kompi 2 Batalyon C4. Atasannya langsung itu dikenal sangat tegas.
Prabowo mengingat, Azwar merupakan orang pertama yang menempelengnya, di luar orang tua. Dia mengingat orang tuanya menempeleng ketika dirinya masih kecil, mungkin ketika itu karena nakal.
Setelah menginjak masa SMP dan SMA, tidak pernah lagi kedua orang tua menempelengnya. Namun, di Akmil kini dia merasakan lagi tempelengan di kepala itu.
Pengalaman tersebut terjadi di hari-hari awal pendidikan sebagai Taruna atau lazim dikenal sebagai masa perpeloncoan. Ketika itu semua Taruna sudah digunduli. Para senior lantas memberikan helm tanpa alas.
“Para senior berbagi tips untuk menyiasati agar kepala tidak sakit saat memakai helm baja tersebut, yaitu melapisi kepala dengan bahan kain,” ujar Prabowo.
Atas saran itu banyak yang berinisiatif memanfaatkan celana dalam hasil pembagian Akabri. Walaupun celana dalam itu berbahan kain sangat kasar, tapi lumayan dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sakit di kepala.
Ada pula senior yang memberikan setengah tangkap gula jawa kepadanya. Prabowo menceritakan, dengan berbisik senior itu menjelaskan, memakan gula jawa akan membuat tubuh tetap prima alias tidak mudah lelah.
Prabowo mengaku tidak tahu apakah pemberian itu bermaksud baik atau tidak. Yang pasti, dengan polosnya sebagai Taruna junior, dia menerima gula jawa itu dan menaruhnya di kantong celana.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait