Harga di Pasar Meroket, Petani Cabai di Lereng Merapi Tidak Happy

Tata Rahmanta
Petani di Desa Sukorame, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali sedang menyemprotkan obat pemberantas hama pada tanaman cabai. Foto: INews/Tata Rahmanta

BOYOLALI, iNewsSemarang.id – Meski harga cabai di pasaran mengalami peningkatan lebih dari 100 persen namun tidak membuat petani di Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali merasa happy.

Pasalnya, hasil panen petani di lereng Gunung Merapi tersebut tengah menurun akibat diserang hama penyakit.

Para petani di Desa Sukorame, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali terus berupaya memberantas hama penyakit.

Mereka terpaksa menyemprot kembali cabai yang akan memasuki masa panen. Sebab tanaman tengah diserang jamur atau patek yang mengakibatkan cabai membusuk daun berwarna putih kekuningan.

“Kalau dibiarkan, akan menyebabkan tanaman layu kemudian mati membusuk,” kata Tri Rahayu, salah satu petani, Selasa (8/3/2022).

Dia mengaku untuk masa tanam saat ini harus merugi hingga 50 persen. Dari lahan seluas 600 meter persegi miliknya, biasanya bisa panen lebih dari 60 kilogram setiap lima hari sekali. Namun akibat diserang hama, saat ini hanya bisa panen 30 kilogram setiap lima hari. Petani sedikit tertolong karena harga cabai naik.

Para petani berharap harga cabai bisa stabil. Pemerintah diharapkan membantu mengatasi peyakit jamur yang saat ini sedang menyerang tanaman cabai.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network