SEMARANG, iNewsSemarang.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Tengah rupanya menjadi perhatian ulama Alfian Tanjung. Dia membeberkan kriteria sosok pemimpin yang layak untuk memimpin Jawa Tengah.
Menurutnya, secara umum keberadaan seorang kepala daerah (gubernur, walikota, bupati) tetap harus melihat pertama dia sehat, dia orang yang punya kemampuan untuk melihat persoalan dalam perspektif sebagai bangsa Indonesia yang memiliki konstitusi yang ada yaitu Pancasila dan UUD 1945.
“Ternyata track record yang dibutuhkan itu sering menjadi suatu harapan yang terlalu jauh daripada kenyataan. Karena yang banyak terjadi adalah pragmatisme politik sehingga orang itu bisa maju atau tidak bukan berdasarkan kualitas, kapasitas, integritas,” kata Ustaz Alfian kepada awak media di Semarang, Sabtu (23/11/2024).
“Lebih sering berdasarkan selain itu, maka akhirnya wilayah pragmatismenya, wilayah yang berhubungan peran-peran kepemimpinan yang dimunculkan akhirnya kita sama-sama lihat. Ada yang baru sebentar ditangkap, diketahui begini begitu. Dan saya tidak mengarah kepada seseorang, yang jelas itu ada, yang jelas masyarakat tetap ingin orang baik, orang Indonesia, tidak berbuat merusak moralitasnya, tidak berpihak pada warga asing ataupun negara asing,” tegasnya,
Dia menyatakan bahwa Jawa Tengah membutuhkan kepemimpinan yang sebetulnya bisa memberikan keyakinan bahwa beberapa tindakan-tindakan represif yang melukai, menimbulkan luka. Dia mencontohkan kasus Desa Wadas menjadi salah satu daerah yang menjadi persoalan.
“Kalau saya sebagai orang yang kebetulan aktif dalam gerakan politik secara nasional, pilihan saya untuk tetap hadir di acara Andika (Cagub Jateng) sebagai bentuk ketidaksepakatan untuk menjadi golput. Yuk kita ada dua pilihan, keduanya merupakan orang Indonesia, yang punya nilai kebaikan, serta ada alasan untuk dipilih dan tidak dipilih,” katanya.
Dia menceritakan bahwa posisi kehadirannya di acara Andika bukan maksud untuk dukung-mendukung yang lalu dimaknai sebagai ayo pilih nomor sekian. “Ya kita ingin keberadaan pemimpin ketika dipilih dia adalah memimpin seluruh warga,” tegasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait