Franoto menambahkan bahwa pelanggan tidak perlu khawatir mengenai keamanan data pribadi. KAI telah mengimplementasikan ISO 27001, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
“Data pelanggan seperti nama, NIK, dan foto wajah disimpan dalam infrastruktur KAI dengan aman dan hanya digunakan untuk proses boarding. Data tersebut akan dihapus otomatis setelah satu tahun atau bisa dihapus sewaktu-waktu atas permintaan pelanggan melalui aplikasi atau layanan Customer Service di stasiun,” terangnya.
Bagi pelanggan yang belum dapat melakukan registrasi Face Recognition karena tidak memiliki e-KTP atau e-KTP dalam kondisi rusak, KAI tetap menyediakan layanan boarding manual di Stasiun Semarang Poncol.
Selain di Stasiun Semarang Poncol, di wilayah Daop 4 Semarang fasilitas Face Recognition Boarding Gate juga telah diterapkan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun Tegal dan Stasiun Pekalongan.
Selama periode Januari hingga November 2024, tercatat 30.504 pelanggan menggunakan layanan ini, dengan rincian: Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng: 25.799 pelanggan, Stasiun Pekalongan: 2.866 pelanggan, dan Stasiun Tegal: 1.839 pelanggan.
KAI mengimbau pelanggan untuk segera mendaftarkan layanan Face Recognition ini, karena selain praktis, layanan ini juga mendukung gerakan ramah lingkungan dengan mengurangi limbah kertas tiket fisik.
“Melalui inovasi ini, harapannya KAI tidak hanya memudahkan perjalanan pelanggan, tetapi juga turut serta mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan limbah kertas yang sejalan dengan target SDGs,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait