Sadio Mane, Bintang Liverpool yang Tak Pernah Tinggalkan Sholat

Lutfan Faizi
Striker andalan Liverpool Sadio Mane yang kerap tertangkap kamera sedang sholat ini ternyata anak dari Imam Masjid di kampung halamannya di Senegal. Foto: Ist

SADIO MANE, pemain andalan Liverpool, yang telah mengukir berbagai gelar bersama The Reds, terlahir dari seorang muslim yang taat pada 10 April 1992. Bahkan sang ayah adalah seorang imam masjid di kampung halamannya di Desa Bambali, Senegal.

Perjalanan awal karirnya juga tak mudah. Selain hidup dalam keterbatasan, orang tua melarang Sadio Mane untuk bermain bola dan menyuruhnya untuk menjadi seorang guru.

Bagi orang tuanya, sepak bola tidak memiliki jaminan kesuksesan untuk anaknya tersebut. Selain itu, ayahnya juga khawatir ketika Mane menjadi pemain besar, dia akan lalai dari Allah SWT.

Namun, alih-alih menuruti kemauan orang tuanya, Mane bersikeras untuk menjadi pemain sepak bola. Bahkan, Mane pernah kabur dari rumahnya untuk sekadar berlatih sepak bola.

Selain itu, kekhawatiran ayahnya terhadap anaknya yang mungkin lalai terhadap agama ketika menjadi pemain bola pun tidak terjadi. Karena faktanya, setelah menjadi pemain bintang, Sadio Mane tetap menjalankan kewajibannya menjadi seorang muslim.

Bahkan beberapa kali dia tertangkap kamera kala sedang sholat berjamaah di Liverpool Central Mosque dan Liverpool Mosque and Islamic Institute.

Setelah menjadi pemain bintang, Sadio Mane tidak melupakan kampung halamannya, Bambali. Beberapa kali Mane membantu pembangunan sekolah, rumah sakit, dan masjid di desanya. Dia tidak segan walaupun harus mengeluarkan biaya besar untuk pembangunan tersebut.

Yang terbaru, Sadio Mane akan dinobatkan sebagai nama dari sebuah stadion yang akan dibangun di Senegal. Hal tersebut disampaikan oleh Walikota Sedhiou, sebuah kota di barat daya Senegal yang mengonfirmasi bahwa stadion utama daerah tersebut akan diberi nama Sadio Mane Stadium.

"Saya ingin memberikan nama Sadio Mane untuk Stade de Sedhiou (Stadion Sedhiou), sebagai bentuk apresiasi atas bantuannya kepada Senegal dalam menjuarai Piala Afrika. Sadio benar-benar layak mendapatkan kehormatan ini, karena dia telah membuat bangga penduduk Bambali dan Sedhiou," tutur Wali Kota Sedhiou, Adboulaye Diop.

Sebagai informasi, Liverpool, klub Sadio Mane saay ini, merekrutnya pada 2016 dari Southampton dengan nilai yang fantastis menjadikannya pemain Afrika termahal kala itu.

Bersama The Reds, Sadio Mane meraih beberapa gelar juara termasuk Liga Champions tahun 2019.

Selain itu, Mane juga menjadi top skor liga Inggris musim 2018-2019 dan membantu Liverpool mengakhir puasa gelarnya dengan menjuarai Premier League tahun musim 2019-2020.

Meski telah banyak menorehkan prestasi, masa depan Sadio Mane di Anfield menggantung. Pemain internasional Senegal berusia 29 tahun ini akan habis kontraknya pada musim panas 2023, sehingga hanya memiliki waktu kurang dari 18 bulan, untuk membuka negosiasi dengan manajemen.

Sementara permintaan kenaikan gajinya yang terbilang rendah jika dibanding prestasinya, separoh dari gaji rekan setimnya Mohamed Salah dengan gaji £200 ribu per pekan, belum mendapat respons serius dari pihak manajemen.

Editor : Sulhanudin Attar

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network