Tinjau Proyek Tol Semarang-Demak, AHY: Inovasi untuk Masa Depan Infrastruktur Indonesia

Mualim
Menko AHY bersama Kementerian PU meninjau proyek Tol Semarang-Demak. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan para pemangku kepentingan, melakukan peninjauan progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi I pada Sabtu (11/1/2025). 

Proyek ini menjadi salah satu langkah strategis dalam pengembangan infrastruktur nasional, khususnya di kawasan pantai utara Jawa Tengah.

Dalam kunjungannya, Menko AHY mengapresiasi inovasi yang diterapkan dalam proyek ini. 

"Semarang dan Demak adalah dua kota dengan potensi ekonomi besar, namun juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk kepadatan penduduk dan kebutuhan infrastruktur. Pembangunan jalan tol ini, yang juga terintegrasi dengan tanggul laut, merupakan solusi penting," ujar AHY.

Tol Semarang-Demak, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020, memiliki panjang total 26,95 kilometer. 

Proyek ini terbagi menjadi dua seksi, yaitu Seksi I: Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer yang tengah dalam proses pengerjaan, dan Seksi II: Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Februari 2023.

"Dengan jalan tol ini, waktu tempuh yang sebelumnya bisa mencapai 60 menit saat macet akan berkurang drastis menjadi hanya 10 menit. Ini tentu akan meningkatkan mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan jasa," jelas AHY.

Salah satu inovasi menarik dari proyek ini adalah penggunaan 7,5 juta batang bambu sebagai pondasi jalan tol sepanjang 6,2 kilometer. 

Teknik matras bambu ini merupakan karya anak bangsa yang memanfaatkan material lokal dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan.

“Teknik ini melibatkan penyusunan bambu secara vertikal hingga 13 lapisan. Dengan cara ini, kita tidak hanya mendapatkan fondasi yang kuat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Ini adalah bukti bahwa inovasi lokal dapat bersaing di proyek infrastruktur besar,” tambah Menko AHY.

Pembangunan Seksi I dibagi menjadi tiga paket, dengan total nilai kontrak mencapai Rp10,8 triliun dan target penyelesaian pada April 2027.

Paket 1A – Dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), progres mencapai 47,16%. Paket 1B – Ditangani Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), progres mencapai 28,70%. Paket 1C – Dilaksanakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro, progres mencapai 20,83%.

Selain manfaat konektivitas, proyek ini juga mendukung pengentasan banjir rob yang sering melanda Semarang dan Demak. 

Menko AHY menyebutkan bahwa proyek ini merupakan bentuk nyata dari pembangunan berbasis padat karya, yang melibatkan banyak tenaga kerja lokal dengan berbagai keahlian, termasuk pengikatan bambu menggunakan tali nilon teknik khusus.

Setelah rampung, Jalan Tol Semarang-Demak diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antarwilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Jawa Tengah. 

"Proyek ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga komitmen kita untuk memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat," pungkas Menko AHY.

Editor : Maulana Salman

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network