SEMARANG, iNewsSemarang.id – Warga RT 02 RW 02 Kelurahan Karangayu, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, menggelar perayaan Cap Go Meh dengan nuansa unik dan penuh kebersamaan.
Acara yang berlangsung di Jalan Kenconowungu I pada Sabtu (15/2/2025) malam ini menampilkan fashion show dengan busana dari plastik dan koran bekas sebagai simbol kreativitas dan kepedulian lingkungan.
Selain peragaan busana, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan organ tunggal, tarian kreasi dari berbagai kelompok usia, serta pembagian angpao.
Para tamu undangan dan warga yang hadir disuguhi berbagai hidangan khas, seperti lontong cap go meh, bubur, bakso, siomay, lumpia, dan aneka jajanan pasar yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia.
Ketua Panitia, Debora Ong, turut membacakan filosofi Cap Go Meh sebagai bagian dari upaya memperkenalkan dan memperkuat pemahaman tentang budaya Peranakan Tionghoa dalam keberagaman Indonesia.
Ia menekankan bahwa acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan dan toleransi antarwarga.
Ketua RT 02 RW 02 Karangayu, Supriyono, dalam sambutannya menegaskan bahwa Cap Go Meh menjadi cerminan nyata dari semangat keberagaman di Indonesia.
Wilayahnya yang dihuni oleh berbagai suku, agama, dan golongan telah menunjukkan harmoni yang patut dijaga.
“Perayaan ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan toleransi bisa terus dipupuk di lingkungan kita. ‘Bhinneka Tunggal Ika’ bukan hanya slogan, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Di kampung ini, kami berkomitmen untuk menjaga dan merawat keberagaman,” ujar Supriyono.
Sesepuh kampung Kenconowungu I, Ong Budiono, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, Cap Go Meh bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Kami ingin kampung ini menjadi contoh dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Selain Cap Go Meh, kami juga berencana menggelar Buka Puasa Bersama di bulan Ramadan sebagai wujud solidaritas antarwarga,” ungkapnya.
Dengan mengusung tema Bertoleransi Antar Umat Beragama, Bhinneka Tunggal Ika, perayaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kampung-kampung lain untuk mengadakan kegiatan serupa dalam lingkup yang lebih luas.
Ong Budiono berharap semangat kebersamaan ini dapat terus dipelihara demi memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait