JAKARTA, iNewsSemarang.id - Deretan bisnis Raffi Ahmad gulung tikar karena berbagai alasan, mulai dari persaingan ketat, perubahan tren pasar, hingga manajemen yang kurang optimal.
Terbaru, Rans Nusantara Hebat yang didirikan Raffi Ahmad bersama Kaesang Pangarep itu menghentikan operasionalnya mulai 28 Februari 2025. Raffi dikenal sebagai artis sekaligus pengusaha sukses dengan berbagai bisnis di berbagai sektor.
Namun, tidak semua usahnya berjalan mulus. Beberapa bisnis yang pernah ia jalankan harus tutup meski sempat menjadi favorit dan buruan masyarakat pada masanya.
Lantas bisnis Raffi apa saja yang gulung tikar? Berikut daftar bisnis sang Sultan Andara yang gulung tikar dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (27/2/2025).
Daftar 8 Bisnis Raffi Ahmad Gulung Tikar
1. Rans Nusantara
Bisnis furnitur dan desain interior yang diluncurkan pada tahun 2022 ini sebagai ekspansi Rans Entertainment, bekerja sama dengan perusahaan Dio Living. Usaha ini tidak bertahan lama, perjalanan bisnisnya tersendat dan berakhir dengan pecah kongsi dengan partner. RANS Nusantara resmi ditutup tak lama setelah berdiri sekitar 2023 akibat konflik internal tersebut.
2. RA Jeans
RA Jeans merupakan merek fesyen, pakaian denim dan kaus yang diluncurkan ayah Rafathar Malik Ahmad itu pada Oktober 2015. RA Jeans sempat berkembang dengan membuka sejumlah gerai ritel, namun tak mampu bersaing di tengah ketatnya industri fesyen. Akhirnya banyak toko RA Jeans yang tutup dan produknya ditarik dari pasaran, menandai berhentinya operasional brand ini sekitar akhir 2010.
3. Nagitoz
Nagitoz merupakan bisnis camilan keripik talas aneka rasa dari bawang, keju, pedas, dan BBQ yang digagas Nagita pada 2015. Produk snack ini sempat dipasarkan di minimarket dengan harga terjangkau. Namun produksi Nagitoz terhenti dan tidak lagi beredar sejak 2020, menandakan kegagalan mempertahankan pasar setelah 5 tahun beroperasi.
4. King Kong Snack
Bisnis makanan ringan keripik singkong aneka rasa yang diluncurkan artis sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni ini pada 2017. Camilan ini awalnya laku dijual di minimarket dan marketplace, hingga sempat mencatat omzet tinggi.
Tetapi memasuki 2020, King Kong Snack sudah tidak terdengar lagi perkembangannya dan produknya hilang dari pasaran. Hal ini mengindikasikan usaha tersebut gulung tikar karena tidak mampu bertahan lama di pasar camilan yang kompetitif.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait