“Peragaan busana ini merupakan suatu gerak seni budaya untuk mengajak semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil serta warga untuk melakukan refleksi dan membangun komitmen bersama untuk memitigasi dampak krisis iklim dengan bijak, dan melakukan upaya-upaya konkrit, bermakna dan ramah lingkungan agar warga bumi, khususnya di wilayah pesisir memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik,” jelas Leya.
Lasmiyah (42) warga Timbulsloko mengaku senang bisa terlibat dalam kegiatan fashion show. Meski merasa kaku, dia mengaku tetap enjoy berlenggak-lenggok di atas catwalk.
“Ya saya senang sekali bisa ikut fesyen. Baru pertama kali ini mengikuti fashion show. Ya merasa aneh kok di desa ada fashion show. Biasanya jebak kok dipacak-pacaki (dirias),” ungkap ibu yang kesehariannya bekerja menjebak naga.
“Dadakan (ikut fesyen), sudah persiapan tapi namanya orang kampung ya tetap kaku,” ujarnya sambil tersenyum.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait