SEMARANG, iNewsSemarang.id - Pasangan suami istri (Pasutri) di Jalan Wot Gandul, Kota Semarang, Jawa Tengah menjadi korban pengeroyokan tetangga hingga babak belur, bahkan sang istri sampai mengalami patah tulang hidung. Aksi pengeroyokan tersebut terekam CCTV.
Tampak dalam rekaman CCTV, Para pelaku berjumlah tiga orang mendatangi korban di depan toko dan langsung menganiaya.
Identitas korban diketahui bernama Sudarmo dan istrinya Oei Kiem Nio. Mereka sudah melaporkan kejadian penganiayaan ini ke polisi dan berharap pelaku ditangkap.
Sudarmo menceritakan, awalnya dia memberi tahu pengemudi mobil yang sedang berbelanja di warung terduga pelaku agar mematikan lampunya. Sebab sorotan lampu mengganggu matanya yang masih dalam masa penyembuhan usai operasi katarak. Posisi warung korban dan pelaku berhadapan.
"Pengemudi itu merespons baik. Tapi pelaku tidak terima dan datangi saya langsung marah-marah. Dia bilang ngapain ngurusin customernya," ujar Sudarmo.
Setelah itu pelaku coba memukulnya namun dilerai korban. Tak berselang lama, pelaku datang bersama anak dan iparnya dan melakukan pengeroyokan. Sang istri yang mencoba melerai justri ikut menjadi sasaran penganiayaan.
"15 menit setelah kejadian pertama mereka kembali datang dan langsung mengeroyok. Saya dan istri luka-luka," katanya.
Akibat penganiayaan tersebut, istri Sudarmo dilarikan ke Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang karena mengalami patah tulang hidung dan luka lebam di wajah. Sementara Sudarmo sendiri lebam di wajah dan di mata.
Sudarmo meminta polisi menangkap para pelaku. Sebab kini istrinya trauma dan takut kembali ke toko miliknya.
Sementara itu, Kapolsek Semarang Tengah AKP I Putu Agus Indra Permana mengatakan, dari kejadian ini pihaknya telah menerima dua laporan kasus penganiayaan. Kasusnya kini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil visum korban.
"Jadi kami menerima dua laporan. Kasusnya sudah berproses dalam tahap penyelidikan. Kami masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi," katanya.
(Arni Sulistiyowati)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait