Daryanto mengatakan, kasus pembunuhan kedua korban telah dilaporkan kerabatnya, Diyana (36), Rabu 23 April 2025.
“Kerabat korban menyebut pada 27 Februari itu, Anton menghubunginya lewat video call WA mengabarkan berangkat berlayar,” ujar Daryanto, Rabu (30/4/2025).
Pada perkembangannya, baik Anton maupun Kunedi tidak bisa dihubungi. Diyana sempat berkomunikasi kepada pemilik kapal, setelah dilacak kapal tersebut terdampar di Perairan Karimunjawa Jepara.
Komunikasi terakhir terjadi pada 27 Maret 2025 sekira pukul 03.00 WIB, Anton mengabarkan akan makan sahur. “Dua hari kemudian hilang kontak,” kata dia.
Daryanto mengungkapkan, laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dengan mengecek kapal di Karimunjawa, Jepara. Hasilnya, kapal tersebut yang bermanifest 12 orang, ternyata ketika diperiksa TNI AL dan polisi, hanya 10 ABK. “Pihak keluarga ikut melakukan pencarian di sana,” ujar Diyana.
Dari pemeriksaan 10 ABK, kata dia, terungkap kedua korban dibunuh dan jasadnya dibuang ke laut. “Pengakuan para tersangka, sebelum terjadi pembunuhan sempat cekcok sampai terjadi pemukulan. Mayat keduanya lalu dibuang ke laut,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait