SEMARANG, iNewsSemarang.id - Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) membantu pemerintah daerah (pemda) dalam akselerasi pembangunan. Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi usai upacara pembukaan TMMD Reguler ke-124, di Lapangan Sitrombo, Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).
Dia mengatakan, TMMD tidak hanya dilakukan di wilayah desa melainkan juga di kota dengan menyasar daerah kumuh maupun daerah terisolir melalui kegiatan fisik dan nonfisik.
Dia pun mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota membuat program yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Diprioritaskan kesadaran masyarakat berbangsa dan bernegara serta mewujudkan ketahanan wilayah tangguh melalui tiga pilar, kesehatan, pendidikan, dan bela negara," jelasnya.
TMMD Reguler ke-124 tahun 2025 dilaksanakan secara serentak di wilayah Jawa Tengah mulao 6 Mei - 4 Juni 2025. Tidak hanya TNI Polri, seluruh stakeholder turut bahu membahu mewujudkan akselerasi pembangunan melalui TMMD.
Dia meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota mengoptimalkan program unggulan berupa ketahanan pangan, pertanian terladu, penyediaan air bersih, sanitasi, dan penurunan stunting.
Pemprov Jateng berkomitmen membereskan sanitasi dasar sebesar 15 persen dalam kuartal dua. Kemudian, juga meningkatkan penyediaan air bersih 16 persen.
"Termasuk, beberapa perda akan kami lakukan revisi sehingga penyerapan air tanah bisa kita kurangi," katanya.
Lebih lanjut, Luthfi menekankan, penanganan kemiskinan menjadi salah satu sektor yang akan dilakukan akselerasi dengan menciptakan satu KK satu rumah layak huni.
"Melalui TMMD reguler ini kami wujudkan kemanunggalan, kebersamaan kekeluargaan antara TNI dan seluruh komponen masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Kasdam IV Diponegoro, Brigjen Mohammad Andhy Kusuma mengatakan ada empat titik pembukaan program TMMD secara serentak yakni di Cilacap, Semarang, Sleman, dan Jepara.
"Kami terimakasih kepada Pak Gubernur telah mendukung anggaran. Rencana Pak Gubermur menaikkan dua kali lipat support TMMD," ujarnya.
Adapun secara simbolis, bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diberikan gubernur kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang untuk program TMMD sebesar Rp 628 juta. Serta, bantuan kelompok usaha bersama (Kube) sebesar Rp 240 juta untuk 12 kelompok.
Dandim 0733 Semarang, Letkol Kav Indarto mengatakan, ada sejumlah program TMMD di Pakintelan meliputi pembangunan talud, pembangunan tempat pembuangan sampah reduce reuse recycle (TPS 3R), pavingisasi, bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) dari Baznas Kota Semarang, pengecatan musala. "Disini sudah lengkap, tinggal kami titikberatkan pafa saluran irigasi," katanya.
Pj Sekda Kota Semarang, M Khadik menambahkan, dipilihnya Pakintelan sebagai lokasi program TMMD mengingat Wali Kota Semarang menginginkan pembangunan merata tidak hanya di wilayah bawah melainkan seluruh wilayah. Ada berbagai program yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk mendukung infrastruktur yang baik, tempat huni yang layak, kesehatan masyarakat, dan sebagainya.
"Kami berterima kasih selama ini TNI Polri solid melakukam percepatan pembangunan di Semarang," ucapnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait