" Soto Bangkong sejak ada tahun 1948, saat itu orang tua kami yang telah merintis. Tentu ini akan menjadi motivasi bagi kami Soto Bangkong terus meningkatkan kualitas rasa. Hal itulah yang menjadi pesan dari orang tua kami," ujar Suparyono.
Dia menceritakan pengalaman awal mula keluarga pemilik Soto Bangkong sejak pertama kali. Menurut pewaris, kesetiaan pelanggan menjadi tekad sampai sekarang tetap bertahan dan ingin memberikan pelayanan jauh semakin baik ke depannya.
"Sejak awal, pelanggan yang menamakan (Soto Bangkong). Kuncinya hanya senang dan cocok. Dengan keuletan yang ada sampai dengan kemarin kami atas perjuangan itu mendapatkan penghargaan dari Leprid bahwa Soto Bangkong adalah top legend. Kita akan pertahankan cita rasa khas selama ini," katanya.
Hingga saat ini, Soto Bangkong memiliki beberapa cabang di Jakarta dan Semarang. “Kita sudah ada tiga cabang di Jakarta dan satu di Semarang,” sebut Suparyono.
“Hingga kini, kami generasi kedua hanya bisa merawat dan mempertahankan dengan hak patennya soto ayam dan ayam goreng Bangkong," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait