Semarang. iNewsSemarang.id – Membangun usaha dari nol, sempat bangkrut, bahkan pernah menjadi kuli bangunan telah dilakukan milyuner lulusan SMA, Bob Sadino hingga bisnisnya berkembang pesat dan sukses.
Kisahnya selalu menjadi inspirasi banyak orang untuk mengembangkan usaha mereka.
Seperti apa kisah inspiratif Bob Sadino? Berikut kisah dan perjalanan bisnisnya seperti berikut ini. Yuk, simak!
Anak Guru dan Lulusan SMA
Pria bernama asli Bambang Mustari Sadino ini lebih memang lebih dikenal sebagai Bob Sadino.Kisah inspiratif Bob Sadino tidak terlepas dari perjalanan hidup hingga perjalanan bisnisnya yang tak mudah.
Bob lahir di Tanjungkarang, Lampung pada 9 Maret 1933. Meski dikenal merintis usahanya dari nol, rupanya Bob lahir dari keluarga yang sebenarnya berkecukupan. Ayah Bob adalah seorang guru dan kepala sekolah.
Tentu saja jabatan ini adalah jabatan yang tergolong sebagai pegawai negeri pada masa Hindia-Belanda. Meski memiliki kehidupan yang lebih berkecukupan dibanding teman-temannya, Bob Sadino kecil tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan kompeten.
Tak hanya mandiri, Bob juga dikenal sebagai orang yang ramah dan bersahaja. Hal inilah yang lantas membuatnya menjadi sosok yang banyak digandrungi pengusaha muda yang tengah merintis usahanya. Kisah inspiratif Bob Sadino bahkan selalu dicari oleh para pelaku usaha.
Seperti diketahui, Bob Sadino memang salah satu pengusaha sukses yang memiliki gaya yang nyentrik. Alih-alih tampil dengan setelan jas dan dasi seperti pengusaha sukses lainnya, Bob justru lebih senang memakai kemeja pendek dan celana pendek.
Tidak disangka bahwa Bob akan sesukses ini. Jika kesuksesan seseorang ditentukan dari kualifikasi pendidikannya, maka Bob Sadino barangkali tidak akan masuk ke dalam daftarnya. Meski berasal dari keluarga yang mampu, namun Bob justru hanya seorang lulusan SMA.
Salah satu kisah inspiratif Bob Sadino adalah idealisme yang dimilikinya. Selepas SMA, Bob memang memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ia memiliki idealisme yang unik dan out of the box. Jika banyak orang berpikir bahwa semakin tinggi sekolah ia akan semakin sukses. Bob justru berpikir bahwa semakin “Semakin seorang belajar, otak mereka akan semakin penuh”.
Inilah alasan mengapa Bob lebih memilih untuk tidak berkuliah. Meski demikian, ia sama sekali tidak meremehkan proses sebuah belajar di lembaga pendidikan. Ia hanya memiliki caranya sendiri dalam belajar meski tidak di bangku kuliahan.
1. Bekerja sebagai Karyawan Unilever
Bob Sadino sempat bekerja sebagai karyawan Unilever pada tahun 1955. Usai lulus SMA, Bob Sadino sempat berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Ia hanya bertahan beberapa bulan di bangku kuliah. Ia lantas keluar dan bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar Unilever selama beberapa tahun. Tak berhenti sampai di sana, ia lantas memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
2. Bekerja di Djakarta Lloyd
Setelah memutuskan ke luar negeri dengan warisan dari ayahnya yang meninggal dunia, Bob tinggal di Belanda selama 9 tahun. Ia bekerja di salah satu perusahaan pelayaran Djakarta Lloyd yang berada di Kota Amsterdam dan Jerman. Harus diakui bahwa Bob memang memiliki privilege karena hidup di keluarga yang berkecukupan. Namun, ia harus merasakan jatuh bangun dalam kehidupannya setelah ia memutuskan untuk melepaskan diri dari perusahaan ini.
3. Membuka Usaha Rental Mobil
Bob memutuskan untuk terlepas dari belenggu perusahaan dan kembali ke Indonesia bersama istrinya. Namun, kesuksesan tak langsung muncul di depan matanya.
Ia mencoba membuka usaha rental mobil dengan ia sendiri sebagai supir. Usaha ini bermodalkan uang gajinya yang ia kumpulkan dari hasil bekerja selama di Eropa. Sayangnya, usaha rental mobilnya tidak berjalan lancar. Bahkan, Bob Sadino mengalami kecelakaan hingga mobilnya rusak parah.
4. Menjadi Kuli Bangunan
Kecelakaan itu cukup berpengaruh pada kehidupan Bob Sadino. Ia harus menerima kenyataan pahit karena mengalami kerugian besar. Usaha rental mobilnya pun harus gulung tikar.
Selepas menutup usaha rental mobilnya, Bob pun mengalami kesulitan ekonomi yang kemudian mendorongnya mengambil pekerjaan apapun untuk menyambung hidup. Ia akhirnya bekerja sebagai kuli bangunan.
5. Usaha Telur Ayam Negeri dan Sayuran
Bukan Bob Sadino kalau berputus asa akan kegagalan. Kegagalan pada bisnis pertamanya membuatnya tetap bangkit dan mencoba usaha demi usaha lainnya. Ia kemudian membuka usaha telur ayam negeri dan sayuran berkat saran dari rekannya yang bernama Sri Mulyono Herlambang.
Temannya merupakan pensiunan Jenderal Angkatan Darat sekaligus perintis usaha ayam ras. Ia pun akhirnya menjalankan usaha telur ayam negeri sesuai arahan temannya tersebut.
Dari keuletan dan kerja kerasnya dalam mencari berbagai referensi tentang peternakan ayam negeri, Bob meraih keberhasilan yang cukup lumayan di bisnis telur ayam negeri.
Bob lantas mengembangkan bisnisnya dengan merambah ke sayuran. Ia memperkenalkan sayuran seperti jagung manis, melon, dan brokoli yang pada masa itu belum banyak tersedia di Indonesia. Ketekunan dan kerja kerasnya pun berbuah manis. Usaha sayuran ini pun berhasil.
6. Membuka Supermarket Kem Chicks
Puncak keberhasilannya adalah supermarket Kem Chicks. Keberhasilan usaha telur ayam negeri dan sayurannya membuat Bob Sadino berpikir untuk membuka supermarket sendiri untuk menjual produknya sendiri. Ia pun mendirikan supermarket Kem Chicks pada tahun 1970. Supermarket ini berada di Kemang, Jakarta Selatan.
Tak hanya menjual produknya sendiri, Bob juga menjual beraneka produk impor di supermarket miliknya.
7. Membuat Perusahaan KemFood
Setelah Kem Chicks meraih kesuksesan, Bob terus mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan perusahaan KemFood yang memproduksi aneka daging olahan. Produk dari Kemfood antara lain burger, bakso, nugget, dan berbagai jenis olahan daging lainnya.
Menemukan jalan yang cemerlang, perusahaan Bob Sadino bahkan berhasil memiliki rata-rata penjualan berkisar 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan 100 ton sayur per tahun secara konsisten.
Itulah kisah inspiratif Bob Sadino yang sukses merintis bisnisnya hingga berkembang pesat dan sukses. Meski kini ia telah tiada, namun namanya masih banyak dicari terutama bagi para wirausahawan yang membutuhkan inspirasi dan motivasi dari perjalanan hidup sang legenda bisnis ini. Sangat menginspirasi, ya?
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait