Suadesa Festival 2025: UMKM Produk Kayu, Jamu hingga Tukang Ojek Menggerakkan Ekonomi Desa

Ahmad Antoni
UMKM produk kayu, jamu premium menggerakkan ekonomi desa. (Ist)

Tenan lain yang mencuri perhatian dalam Festival Suadesa ini adalah Djamoenesia, milik  Syifa Salsabilia (25). Syifa hadir dalam acara ini sekaligus menjadi perwakilan komunitas pembuat jamu tradisional Rempon Ndoro. 

Beberapa produk unggulan Djamoenesia antara lain teh mint, beras kencur, kunir asem, gula asem, dan Golden Rempong yang terdiri dari campuran jahe, serai, dan jeruk nipis. Seluruh jamu dibuat dengan bahan premium dan manis alami dari gula batu dan gula aren, bukan gula pasir atau perisa buatan. Selain itu, seluruh jamu produksi Djamoenesia ini dikemas secara  modern sehingga kualitasnya lebih terjaga dan lebih tampil menarik.

“Memang harga jamu kami sedikit lebih tinggi, mulai dari Rp10.000 hingga Rp35.000, tapi kami menjaga kualitas dan ingin mengajak masyarakat kembali mengonsumsi jamu asli,” kata Syifa. Senada dengan Riyono, dalam festival ini produk Djamoenesia pun ikut laris manis. Terutama dari pengunjung pameran yang berasal dari kota-kota lain yang ingin mengkonsumsi jamu tradisional Desa Karangrejo.

Sfiya mengatakan, untuk jamu cair bisa bertahan 6 hari jika disimpan di kulkas, dan hingga 6 bulan di freezer. Sementara jamu padat bisa tahan hingga setahun.

Tak hanya tenant-tenant festival yang ikut meraup untuk dari gelaran ini, begitu pun para tukang ojek yang mangkal tidka jauh dari tempat pelaksanaan acara. Mereka terlihat bersemangat menunggu tamu yang datang untuk melihat acara. Dengan harga Rp10 ribu pengunjung diantar ke tempat lokasi dari jalan utama yang sudah disterilkan.

"Yang penting kami stanby siap mengantar tamu. Mau nanti hasilnya dapat berapa urusan belakangan karena uang hasil ojek ini kami kumpulkan dahulu di kas desa. Kami siap mensukseskan setiap acara yang ada di Gasblock Karangrejo," tutur salah satu pengemudi ojek, Naif.

Festival Suadesa 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara energi dan pemberdayaan ekonomi lokal. Sejak berdirinya Gasblock PGN Karangrejo, geliat ekonomi warga tumbuh berkat dukungan CSR PGN baik melalui pembangunan SDM desa maupun melalui penyelenggaraan event festival. Sebab melaui event ini selain menampilkan produk UMKM, juga menggali potensi wisata, budaya, dan kesenian lokal.
 

Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network