Menurutnya, kelompok separatis ini kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan hingga penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menegaskan, operasi ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk melindungi rakyat Papua dan mendukung kelangsungan pembangunan.
“TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata. Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil. Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya,” jelasnya di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.
Terpisah, Kepala Suku Kampung Sugapa Melianus Wandegau mengungkapkan, masyarakat selama ini telah disesatkan oleh propaganda OPM. Kehadiran TNI untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa justru dimanipulasi kelompok separatis OPM yang menjadikan warga sebagai tameng dan menyebarkan narasi ancaman terhadap masyarakat.
“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menegaskan TNI hadir dengan niat tulus melindungi dan melayani rakyat, bukan untuk menebar ketakutan
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait