Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Panser Biru Nurul Layalia menyatakan bahwa aksi damai yang digelar ini merupakan bentuk mosi tidak percaya terhadap manajemen PSIS.
Dia menilai, PSIS terdegradasi bukan semata karena kegagalan di atas lapangan, namun akibat manajemen yang buruk dan tidak transparan.
“Manajemen tidak serius dalam mengurus tim. Ini bukan soal kalah menang saja, tetapi tentang arah klub yang semakin tidak jelas,” tegas Lia.
Oleh karena itu, Panser Biru secara tegas terus mendesak adanya reformasi total di tubuh manajemen PSIS. Pihaknya juga meminta CEO PSIS Yoyok Sukawi mundur secara terhormat jika masih memiliki rasa tanggung jawab moral.
“Kami tetap cinta PSIS, akan tetapi kami juga berhak kecewa. Klub ini milik publik, bukan segelintir orang. Kalau manajemen tidak berubah, PSIS tidak akan pernah bisa bangkit,” tegasnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait