JAKARTA, iNewsSemarang - Umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji dianjurkan melaksanakan puasa sunnah Arafah pada 9 Dzulhijjah yang merupakan Hari Arafah.
Puasa Arafah memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya, puasa Arafah menghapus dosa-dosa selama dua tahun.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu". (HR Muslim).
Lantas bagaimana tata cara puasa dan bacaan niat puasa Arafahini? Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), berikut penjelasannya:
Tata Cara Puasa Arafah
1. Niat
Niat puasa Arafah bisa dalam hati maupun dilafazkan. Alangkah baiknya niat dilakukan saat malam hari sampai sebelum terbit fajar. Namun apabila lupa membaca niat hingga pagi hari, tetap bisa berpuasa sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan.
Niat puasa Arafah di malam hari sampai sebelum terbit fajar: Bacaan niatnya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati Arafah lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT. Niat puasa Arafah di pagi hari sampai sebelum tergelincir matahari:
Atau bacaan:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala.
2. Sahur
Sama seperti puasa Ramadan, sahur sangat dianjurkan sebelum puasa Arafah. Sahur bisa menjadi kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Bagi seseorang yang tidak sahur karena terkendala sesuatu, tetap bisa menjalankan puasa dan dianggap sah.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait