Kabar Duka! 20 Haji asal Jateng Meninggal di Tanah Suci

Ahmad Antoni
ilustrasi pelaksanaan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. (Ist)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kabar duka! sebanyak 20 orang haji asal Jawa Tengah (Jateng) meninggal dunia saat melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci. Jenazah mereka dimakamkan di berbagai lokasi, seperti Baqi Madinah dan Syaraza Makkah.

Kasubbag Humas Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi menyebutkan, rentang usia haji yang meninggal dunia antara 48 hingga 80 tahun.

Berdasarkan data sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat), kata dia, 20 haji asal Jateng yang meninggal itu terdiri atas 16 laki-laki dan empat perempuan.

"Untuk 'update' per hari ini datanya ada 20 -haji-, sama dengan yang tercatat wafat di Siskohat. Semuanya dari Jawa Tengah," sebutnya dikutip dari Antara, Rabu (11/6).

Ia menjelaskan bahwa penyebab wafatnya haji tersebut bervariasi, namun mayoritas karena penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru.

Selain itu, perbedaan cuaca juga turut menjadi penyebab jamaah haji mengalami penurunan imunitas tubuh.

"Penyebabnya -meninggal dunia- variatif, rata-rata karena penyakit bawaan, ada juga yang memang karena sakit jantung dan paru. Kalau rata-rata yang 15 -haji yang meninggal- awal itu memang karena demam dan sesak nafas penyebabnya," ungkapnya.

Dia menyebutkan, dari total 20 orang yang meninggal, sebanyak 19 orang wafat sebelum puncak haji dan satu orang meninggal setelah puncak haji atau "armuzna".

Lebih lanjut, Gentur memastikan seluruh jamaah haji telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci dan dinyatakan memenuhi syarat.

"Tahun 2025 ini untuk syarat pelunasan haji yang berhak berangkat itu syaratnya 'istithaah' kesehatan dulu. Jadi mereka melakukan MCU dulu, 'medical check up'. Terus kalau dinyatakan 'istithaah' layak untuk berangkat maka baru bisa pelunasan," tegasnya.

Karena itu, katanya, jamaah calon haji di Jateng tahun 2025 lebih siap dari sisi kesehatan dibanding tahun 2024 lalu yang bisa dilihat dari menurunnya jumlah haji yang wafat dibanding periode sebelumnya yang mencapai 30-40 orang.

Meski demikian, diakuinya masih ada calon haji dari beberapa kabupaten/kota yang diloloskan dari daerah meski sebenarnya tidak layak secara medis.

"Ada yang saat pemeriksaan akhir di embarkasi harus dikembalikan ke daerah, diganti jamaah -calon haji- cadangan, karena tidak memenuhi syarat 'istithaah', seperti gagal ginjal, penyakit jantung, dan paru-paru menular," ujarnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network