JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kelompok Houthi Yaman Bersiap menyerang kapal-kapal dan kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah. Ancaman itu disampaikan Houthi jika Washington melancarkan serangan terhadap Iran untuk mendukung Israel.
"Jika AS terlibat dalam serangan dan melancarkan agresi terhadap Iran bersama musuh Israel, maka angkatan bersenjata (Houthi) akan menargetkan kapal-kapal dan kapal perang mereka di Laut Merah," kata Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree dalam pidato yang disiarkan di televisi, sebagaimana dilansir Anadolu, Sabtu (21/6).
"Pasukan kami memantau dengan saksama semua gerakan di wilayah tersebut, termasuk tindakan permusuhan terhadap negara kami, dan akan mengambil semua tindakan sah yang diperlukan untuk mempertahankan tanah air kami yang tercinta dan rakyatnya yang bangga," ujarnya.
Dia menekankan bahwa "setiap serangan dan agresi Amerika dalam mendukung musuh Israel terhadap Iran tidak dapat ditanggapi dengan diam, karena hal itu bertujuan untuk memungkinkan musuh Israel menguasai seluruh wilayah."
AS tidak segera menanggapi ancaman terbaru yang dikeluarkan oleh Houthi. Di hari yang sama, Presiden AS Donald Trump mengumumkan telah mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Trump mengatakan bahwa operasi pengeboman itu berlangsung dengan sukses dan mendesak Iran untuk melakukan perundingan damai.
Belum ada tanggapan dari Iran dan Houthi terkait pengumuman Trump tersebut. Sebelumnya, Iran juga telah memperingatkan bahwa markas militer AS di Timur Tengah bisa menjadi sasaran jika Washington ikut campur dalam perangnya melawan Israel.
Pada Mei, AS dan Houthi mengumumkan perjanjian gencatan senjata di mana kelompok tersebut setuju untuk berhenti menyerang kapal-kapal Amerika sebagai imbalan atas penghentian serangan udara Washington di Yaman—suatu pengaturan yang masih berlaku hingga hari ini.
Perang pecah pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang mendorong Teheran untuk melancarkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel mengatakan setidaknya 25 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka sejak saat itu dalam serangan rudal Iran.
Sementara itu, di Iran, 430 orang telah tewas dan lebih dari 3.500 orang terluka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Iran.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait