SEMARANG, iNewsSemarang.id – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mencatat konsumsi Pertamax Green 95 di Kota Semarang mencapai 76 ribu liter atau rata-rata 4 kilo liter (Kl) per hari. SPBU Akpol mencatatkan penjualan tertinggi.
Hal tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat untuk pembelian Pertamax Green, yang dikenal sebagai BBM ramah lingkungan di Kota Semarang cukup tinggi.
“Tingginya minat masyarakat terhadap BBM hasil campuran Pertamax dan bioetanol 5% cukup tinggi. Dan ini telah mendapat apresiasi dari Pertamina,” kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan di Semarang, Selasa (1/7/2025).
“Konsumsi ini tidak hanya diminati oleh pengemudi ojek online (Ojol) tetapi juga masyarakat umum lainnya, karena BBM ini sangat ramah lingkungan sehingga konsumsi rata-rata hariannya mencapai sekitar empat ribu liter. Ini angka yang sangat besar untuk wilayah Jawa Tengah,” jelasnya.
Dia menyebutkan, baru ada tiga SPBU di Kota Semarang yang melayani Pertamax Green Di Semarang, yakni di SPBU Pertamina 41.502.02 di Jl. Sisingamangaraja, SPBU 44.501.44 (Akpol), Jl. Moch. Ichsan dan SPBU 44.502.32 Jl. Kompol Soekanto.
Melihat antusiasme masyarakat, tidak menutup kemungkinan Pertamina akan menambah jumlah SPBU yang melayani Pertamax Green. Paling tidak akan ada beberapa SPBU yang siap untuk melayani Pertamax Green.
“Kami akan memperluas pasar Pertamax Green di beberapa wilayah seperti di Solo, Tegal, Yogjakarta, Semarang dan daerah-daerah lainnya di Jateng-DIY,” ujar Taufiq.
Menurutnya, meningkatnya konsumsi Pertamax Green menunjukkan kesadaran masyarakat Semarang terhadap penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Karena penggunaan BBM ramah lingkungan dianggap mampu mengurangi polusi udara, sehingga aman untuk lingkungan.
“Masyarakat kini sudah sangat peduli dengan isu lingkungan dan mendukung penggunaan BBM rendah emisi. Ini terbukti dengan penggunaan Pertamax Green yang rata-rata per haru mencapai 4.000 Kl,” ujarnya.
Diketahui, Pertamax Green merupakan jenis bahan bakar berkualitas tinggi dan ia ramah lingkungan yang memiliki kandungan Research Octane Number (RON) 95 yang dicampur dengan bioetanol 5% berbasis nabati seperti tebu, sehingga menghasilkan emisi yang lebih rendah dan lebih ramah lingkungan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait