Wali kota mengaku telah ada asosiasi lain yang memiliki program yang sejalan dengan Pemkot Semarang dalam hal pelestarian lingkungan hidup, khususnya di pesisir pantai. Menurutnya kolaborasi menjadi hal penting agar perkembangan wisata mangrove ini terus berkelanjutan.
"Rotary Club dan Keuskupan Agung Semarang juga punya program yang sama. Ini juga harus seiring, selaras, jadi tidak sendiri-sendiri," pungkas Agustina.
Pengembangan objek ekowisata mangrove di Tambakrejo ini menjadi contoh pemanfaatan potensi alam yang dapat berjalan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, keberhasilan ini dapat mendatangkan dampak positif berupa kemajuan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan pesisir khususnya di Kota Semarang.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait