“Ini mengembalikan semangat kita untuk menjadikan kota lama, kampung Melayu dan Pecinan sebagai destinasi wisata menarik," katanya.
Dia menjelaskan, revitalisasi kawasan terpadu heritage wisata budaya tiga tempat tersebut, yaitu kota lama, kampung Melayu dan Pecinan, diharapkan selesai tahun 2026, baik infrastruktur maupun hiasannya, sehingga ataksi-atraksi pariwisata termasuk festival Cheng Ho semakin banyak didatangi wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Festival Cheng Ho menjadi sebuah fenomena. Pemkot Semarang akan terus mendukung. Saya tahu ibu event yang diincar oleh dunia internasional. Kita akan membantu lebih anuak berperan sehingga menjadi lebih besar dan lebih hebat lagi," ujarnya.
Wujud Aktualisasi Wawasan Kebangsaan
Penasihat Khusus Presiden RI, Purnomo Yusgiantoro menyampaikan bahwa event peringatan pendaratan Laksamana Cheng Ho ke Semarang mempunyai nilai strategis dan nilai sejarah tentang persahabatan Indonesia dengan Tiongkok.
"Persahabatan Indonesia dengan Tiongkok telah terjalin sampai sekarang ini. Ini perlu dilestarikan ke depannya,” ujar Purnomo.
“Kita saat ini memperingati Sampo Tay Djien yang datang 620 terjun yang lalu, memang sejak saat itu sampai sekarang punya nilai-nilai strategis, dimana terjadi persahabatan dan pergaulan yang erat antara warga Tionghoa dengan warga Indonesia. Ini memiliki nilai strategis yang perlu dilestarikan," ujarnya.
Dia berharap generasi muda untuk selalu ikut serta dalam festival Cheng Ho ini sebagai ajang memaknai tauladan perdamaian dan persahabatan antarbangsa di dunia.
"Ini yang penting untuk kita memaknai peringatan Cheng Ho ini. Ini wujud aktualisasi wawasan kebangsaan, yaitu aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam bidang kebudayaan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait