Bupati Pati Naikkan Pajak PBB hingga 250% Bikin Warga Menjerit, Sudewo: Saya Tak Akan Ubah Keputusan
PATI, iNewsSemarang.id – Pernyataan Bupati Pati, Sudewo, menjadi sorotan tajam setelah sebuah video viral di media sosial. Dalam video tersebut, Sudewo terdengar melontarkan tantangan keras terhadap warga yang menolak kebijakan kenaikan Pajak PBB atau Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu, silakan lakukan. Jangankan hanya 5.000 orang, 50.000 orang saja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ujar Sudewo dalam video yang diunggah akun Instagram @flokjog dan @pati.24jam.
Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik, terutama dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu. Mereka menilai gaya bicara Bupati arogan dan anti-dialog, terlebih kebijakan yang diprotes menyangkut kenaikan PBB-P2 hingga 250%.
Warga Siapkan Aksi Demonstrasi Besar-besaran
Sebagai respons, aliansi warga kini tengah mempersiapkan aksi unjuk rasa besar-besaran pada 13 Agustus 2025. Mereka menuntut pembatalan kebijakan PBB yang dinilai sangat memberatkan, terutama bagi petani dan warga berpenghasilan rendah.
Diketahui, kenaikan PBB ini disepakati dalam rapat intensifikasi PBB-P2 pada bulan Mei lalu. Rapat itu dipimpin langsung oleh Bupati Sudewo dan dihadiri para camat serta kepala desa.
Bupati Sudewo berdalih, kenaikan ini dilakukan karena tarif PBB tak pernah disesuaikan selama 14 tahun. Ia membandingkan pendapatan PBB Pati yang stagnan di angka Rp29 miliar, jauh di bawah kabupaten tetangga seperti Jepara (Rp75 miliar), Kudus, dan Rembang (Rp50 miliar).
"Kabupaten Pati itu lebih besar dari Jepara, Rembang, dan Kudus, tapi pendapatan PBB kita jauh di bawah mereka. Ini tidak sebanding dengan potensi yang kita miliki," katanya.
Menurutnya, kebijakan ini murni untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mendanai program pembangunan prioritas seperti infrastruktur jalan, RSUD, pertanian, dan perikanan.
Polemik Memanas, Akun Pemkab Dibanjiri Kritik
Polemik ini semakin memanas setelah beredar kabar pembubaran paksa posko penggalangan dana oleh Satpol PP. Posko tersebut didirikan warga untuk mengumpulkan dukungan bagi aksi demonstrasi.
Sejak video pernyataan Bupati viral, akun media sosial Pemkab Pati dan Bupati Sudewo dibanjiri komentar pedas dari warganet. Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari Sudewo terkait pernyataan kontroversialnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait