UGM Perkuat Jurnalisme Warga Agar Kalangan Gen Z Tak Mudah Terprovokasi di Dunia Maya

Ahmad Antoni
Iwan Septiawan, Mahasiswa Program Doktoral Ketahanan Nasional UGM saat memberikan pemaparan Literasi Media PKM 2025. Foto: Istimewa

SLEMAN, iNewsSemarang.id - Program Studi Ketahanan Nasional (Tannas), Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kuliah umum bertajuk “Penguatan Jurnalisme Warga untuk Mewujudkan Ketahanan Sosial Budaya”

Kegiatan yang digelar di Aula Balai Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman pada13-14  September 2025 ini merupakan bagian dari agenda Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan diikuti pemuda Karang Taruna Margokaton. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kapanewon (Forkopimcam) Seyegan, Danramil 13/ Seyegan, Sleman, Kapten Inf. Bambang Suryanto, dan perangkat Kalurahan Margokaton

Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si dalam pemaparannya, menekankan pentingnya jurnalisme warga untuk membangun ekosistem informasi yang sehat sekaligus memperkuat kohesi sosial budaya. Menurutnya, dunia maya kini menjadi ruang publik yang menuntut etika dan tanggung jawab.

“Program jurnalisme warga ditujukan untuk pemuda-pemudi Margokaton agar mampu memanfaatkan dunia maya secara bijak, mengedepankan etika publik, dan tidak sembrono dalam bertindak,” tegas Prof Armaidy, Minggu (14/9).

Ia menambahkan, berita yang sehat dapat mempererat persatuan, berbeda dengan isu negatif yang justru memecah belah.

Prof. Armaidy juga mengutip lagu kebangsaan Ibu Pertiwi dan Indonesia Pusaka sebagai refleksi rasa cinta tanah air. Ia menekankan, harapan bagi Indonesia akan tetap hidup selama generasi muda masih merinding saat mendengar lagu-lagu kebangsaan.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran pemuda Margokaton sebagai pelopor jurnalisme warga. Kehadiran mereka di ruang publik diyakini mampu mendorong lahirnya ekosistem informasi yang sehat demi menjaga ketahanan sosial budaya masyarakat.

Sementara, kandidat doktoral Program Studi Ketahanan Nasional UGM sekaligus praktisi media, Iwan Septiawan menjelaskan ancaman disintegrasi sosial  melalui beberapa platform media saat ini.  hal tersebut menjadi tantangan bersama seluruh elemen bangsa.

“Disintegrasi sosial adalah kondisi perpecahan, kerusakan, atau kehancuran struktur nilai, norma, dan tatanan sosial dalam masyarakat. Hal ini memicu konflik antarindividu maupun antarkelompok,” jelas Iwan. 

Ia menyebutkan, berbagai faktor seperti ketidakpuasan sosial, primordialisme sempit, ketimpangan ekonomi, perbedaan etnis dan agama, hingga hilangnya kesepakatan terhadap tujuan bersama dapat memicu kondisi tersebut.

Jika tidak ditangani, disintegrasi sosial berpotensi menimbulkan dampak serius, mulai dari instabilitas politik hingga lunturnya rasa kebangsaan. Kehadiran jurnalisme warga menjadi salah satu solusi penting untuk menjaga semangat persatuan di tengah masyarakat.

Ketua Koordinator Lapangan PKM Prodi Ketahanan Nasional UGM, Yusni Muhamad Ali, mengatakan pihaknya menargetkan pemuda-pemudi Karang Taruna Margokaton sebagai peserta utama. 

“Kami berharap melalui kegiatan penguatan jurnalisme warga ini, mereka bisa membuat portal berita komunitas sendiri untuk memperkuat ketahanan sosial budaya. Beberapa perangkat desa juga dilibatkan agar pengelolaan website dan platform sosial media di desa ke depan bisa lebih maksimal,” ujarnya.
 

Editor : Ahmad Antoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network