YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id – Nyeri lutut akibat kerusakan tulang rawan seringkali menjadi momok menakutkan yang berujung pada meja operasi. Namun, sebuah terobosan dalam dunia kedokteran regeneratif kini membuka harapan baru bagi para penderitanya.
Terapi stem cell atau sel punca, beserta turunannya, hadir sebagai salah satu solusi non-pembedahan, di Indonesia, khususnya Yogyakarta, telah menjadi salah satu pusat pengembangannya dengan salah satu ahlinya yaitu Dr. dr. Aditya Fuad Robby Triangga, Sp.OT, Subsp.P.L(K), seorang dokter spesialis ortopedi susbpesialis panggul dan lutut.
Bagi banyak orang, aktivitas sederhana seperti berjalan, menaiki tangga, atau bahkan beribadah bisa menjadi siksaan akibat sendi lutut yang aus.
Kondisi ini, yang dikenal sebagai osteoartritis atau kerusakan tulang rawan akibat cedera, seringkali membuat pasien dihadapkan pada pilihan sulit: menahan sakit berkepanjangan atau menjalani operasi penggantian sendi lutut yang invasif.
Ketakutan akan proses bedah dan masa pemulihan yang panjang membuat banyak pasien memilih untuk menunda pengobatan, yang justru dapat memperburuk kondisi mereka.
Harapan Baru dari Kemampuan Regenerasi Tubuh
Di tengah kebuntuan tersebut, kedokteran regeneratif menawarkan jawaban. Metode ini memanfaatkan kemampuan luar biasa dari sel punca—sel induk yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel lain—untuk memperbaiki jaringan yang rusak secara alami. dr. Robby Triangga, yang meraih gelar doktor dengan predikat cum laude dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui riset di bidang ini, menjelaskan bahwa pendekatan tersebut jauh lebih minim risiko dibandingkan pembedahan konvensional.
"Konsepnya adalah membantu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri atau proses self regeneration. Sumber sel punca berasal dari tali pusar bayi (dari pasien yang sudah menyetujui untuk mendonorkan tali pusarnya pasca melahirkan) yang telah di proses di laboratorium untuk kemudian diinjeksikan ke dalam lutut yang bermasalah,” jelas dr. Robby Triangga, Selasa (4/11/2025).
“Sel-sel ini kemudian akan bekerja merangsang perbaikan dan menumbuhkan kembali jaringan tulang rawan yang rusak serta menurunkan kemungkinan inflamasi atau peradangan pada sendi lututnya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa prosedur ini dilakukan dengan tindakan minimal invasif, sehingga pasien bisa pulih lebih cepat dan kembali beraktivitas normal tanpa luka besar.
Layanan stem cell yang dikembangkan oleh dr. Robby dan timnya di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, tidak hanya berhenti pada teori. Layanan stem cell ini telah juga di aplikasikan dalam pengobatan pada kasus kasus ortopedi lainnya di Indonesia, seperti pada kasus cidera saraf tulang belakang (medula spinalis), cidera otot atau ligamen.
dr. Robby juga melakukan penelitian melalui disertasinya yang menggunakan conditioned medium (turunan dari stem cell) yang berasal dari lemak infrapatellar (dari dalam sendi lutut) dan juga conditioned medium yang berasal dari tali pusar bayi pada kasus cidera robekan parsial ligamen ACL pada studi hewan coba kelinci untuk kemajuan perkembangan di bidang kedokteran.
Kini, harapan untuk bebas dari nyeri lutut tanpa harus melalui pembedahan besar bukan lagi sekadar impian. Berkat para ahli seperti dr. Robby Triangga, teknologi stem cell yang canggih telah dapat diakses oleh masyarakat Indonesia.
Terobosan ini tidak hanya menandai sebuah lompatan besar dalam dunia ortopedi nasional, tetapi juga memberikan kembali kualitas hidup bagi mereka yang telah lama berjuang melawan sakit pada persendian.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait
