Sebagai bentuk apresiasi, peserta vasektomi juga mendapat uang pengganti sebesar Rp1 juta yang merupakan program dari Pemerintah Kota Semarang.
“Rata-rata peserta KB pria berusia sekitar 33 tahun dengan minimal sudah memiliki dua anak, dan anak terakhir berusia lima tahun. Namun, jika ada kondisi medis tertentu pada istri, vasektomi bisa dilakukan lebih awal,” kata Lilik.
Ia berharap, masyarakat semakin sadar akan pentingnya perencanaan keluarga bukan hanya untuk mengatur jumlah anak, tetapi juga untuk menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
“Dengan KB yang terencana, kita bisa menjaga kesehatan ibu, anak, dan tentu menekan risiko stunting di Kota Semarang,” pungkasnya.
Editor : Arni Sulistiyowati
Artikel Terkait
