Kiai Preman Gembleng Gank Motor Jadi Santri Mumpuni

Yudy Heryawan Juanda
Kiai Mukmin sedang mengajarkan santrinya ilmu seni bela diri silat di Ponpes Raudlatul Hasanah Subang. (Foto: iNews.id/Yudy Heryawan Juanda)

SUBANG, iNewsSemarang.id - Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Hasanah di Kabupaten Subang merupakan Ponpes yang menampung banyak santri yang berasal dari warga miskin, mantan anggota geng motor dan anak jalanan. Ponpes yang diasuh Kiai Preman ini menggratiskan biaya mondok bagi semua santri-santrinya.

Kiai Muhammad Abdul Mukmin atau yang lebih dikenal sebagai Kyai Preman atau juga Abah Maung mengatakan, alasan dirinya mendirikan ponpes tersebut disebabkan rasa prihatin dengan biaya pesantren. Tidak hanya mahal tapi umumnya hanya menerima orang baik.

Penampilan Kiai Preman ini terbilang nyeleneh, dia tidak pernah lepas dengan gelang bahar serta batu akik. Bahkan kiai ini pun membiarkan rambutnya tetap gondrong dan terurai.

Meskipun bermenampilan seperti itu, tidak mengurangi ketekunan dan kekhusuannya dalam berjuang untuk mendirikan Ponpes Raudlatul Hasanah, Subang.

Penampilan nyentriknya ini merupakan gaya kiai sejak muda,karena sering bergaul dengan para preman, sehinga masyarakat menyebutnya sebagai kiai preman. Kebiasaan Kyai Mukmin bergaul dengan para preman sudah berlangsung sejak lama. Hal ini muncul ketika priatin melihat pesantren yang hanya menerima orang-orang baik.

Dia pun terjun langsung dan bergaul dengan para preman agar dapat memberikan pengetahuan agama terhadap mereka. Bahkan kini selain diisi oleh santri dari warga tidak mampu, mantan anggota geng motor hingga anak jalanan menimba ilmu dan mondok di Ponpes Raudlatul Hasanah. Jadi tidak aneh ketika santri kiai preman memiliki banyak tato di tubuhnya.

Dalam mendidik santrinya, Kiai Mukmin mengajarkan kemandirian. Bahkan bangunan megah pondok pesantren dibangun sendiri oleh para santri. Untuk makan pun, mereka memasak sendiri secara bergilir.

Selain berpenampilan nyeleneh, Kiai Mukmin sendiri dikenal sebagai kiai yang sederhana. Terlihat dari rumahnya yang hanya berdinding bilik. Padahal bangunan pesantren kini sudah kokoh berdinding beton.

Editor : Agus Riyadi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network