Menurut kiai, berdirinya pondok pesantren yang berlokasi di pusat Kota Subang ini atas keprihatinan karena tidak adanya tempat bagi anak-anak tak mampu untuk menuntut ilmu agama. Sehingga pihaknya nekat membangun pesantren meskipun awalnya hanya ngontrak dan memiliki empat santri.
"Awal mula ponpes ini berdiri karena keprihatinan terhadap mereka yang berada di jalanan, yatim piatu, geng motor atau mantan narapidana. Tidak ada yang menampung mereka, makanya ponpes seperti ii harus didirikan," kata Kiai Mukmin.
Di bagian lain, salah seorang santri, Muhammad Rifai yang sebelumnya berstatus anak jalanan mengaku bersyukur bisa mondok di Ponpes Raudlatul Hasanah.
"Sebelumnya diajak oleh teman untuk mendengarkan ceramah kiai ketika ngamen di Sukabumi. Setelah mendengar ceramahnya langsung tertarik untuk mondok di pesantren. Saya sudah satu tahun mondok di Ponpes Raudlatul Hasanah," kata Rifai.
Sementara itu, ponpes yang didirikan pada tahun 2001 ini memiliki sebanyak 200 santri yang mondok. Ponpes Raudlatul Hasanah tidak memungut biaya sepeser pun bagi semua santrinya.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait