SORE ITU, suara meriam beberapa kali terdengar memecah keheningan tak jauh dari perkampungan di lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa tengah. Bergantian suara tawa anak-anak terdengar riang seperti sedang bermain.
Ya, anak-anak itu memang sedang bermain, bukan perang betulan seperti konflik yang sedang terjadi antara Rusia vs Ukraina. Anak-anak di lereng Merbabu itu sedang memainkan meriam bambu sembari menunggu waktu buka puasa. Bermain meriam bambu menjadi hiburan tersendiri bagi mereka mengisi waktu ngabuburit.
Setiap sore, mereka membawa meriam bambu untuk dibawa ke lahan kosong. Meriam bambu dibunyikan jauh dari lokasi permukiman penduduk agar suaranya tidak mengganggu.
Saat bermain, meriam bambu ditata berjajar. Setelah siap, meriam bambu dibunyikan dengan cara menyulut lubang yang menjadi tempat untuk bahan bakar. Agar suaranya keras, maka harus mengunakan bahan dari karbit.
“Tapi kadang-kadang tidak berbunyi,” kata salah satu anak yang bermain meriam bambu, Riski Bagas Pratama.
Lahan kosong sengaja dipilih karena selain aman dan nyaman, mereka bisa melihat langsung pemandangan puncak Gunung Merapi. Lokasi yang berada di lereng Gunung Merbabu, bisa melihat jelas puncak Gunung Merapi.
Editor : Sulhanudin Attar
Artikel Terkait