SOLO, iNewsSemarang.id - Malaysia yang kembali mengklaim reog sebagai warisan budayanya menuai kecaman dari seniman-seniman Reog di Solo. Ratusan seniman Reog se-Solo Raya mengecam klaim Malaysia tersebut dengan menggelar aksi turun ke jalan.
Para seniman ini melakukan aksinya di Jalan Ir Haji Juanda Solo, Sabtu (9/4/2022) malam. Dalam aksinya, seniman mengusung 25 barongan Reog menggelar atraksi massal di depan Pasar Pucang Sawit.
Aksi seniman Reog se-Solo Raya ini diikuti ratusan warga Solo dan sekitarnya yang juga hadir di lokasi ikut mengecam pemerintah Malaysia yang kembali mengklaim Reog milik mereka.
Tak hanya atraksi Reog, warga juga ikut keliling bersama diiringi gamelan musik Reog Ponorogo. Selain sebagai wujud protes, atraksi puluhan barongan Reog ini sekaligus sebagai pembuktian bahwa Reog asli warisan leluhur Ponorogo.
“Aksi ini sebenarnya sudah kedua kalinya. Aksi ini sebagai wujud protes bangsa Indonesia terutama pemain Reog dan pecinta seni budaya Reog Ponorogo,” kata mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Dia mengatakan saat dirinya menjabat Wali Kota Solo, setiap kelurahan memiliki Reog sebagai komitmen melestarikan seni budaya sendiri.
“Saat Reog diklaim malaysia pemain Reog protes, saya mendesak pemerintah agar Reog diusulkan kepada Unesco,” katanya.
Sementara, Eko sadono, salah satu pengurus paguyuban Reog Solo Raya menyayangkan klaim malaysia dan mendesak pemerintah pusat yang hingga kini belum mengusulkan Reog kepada Unesco.
Eko juga mengaku aksinya dibubarkan pak rudi dan aparat kepolisian karena membuat jalanan macet.
Editor : Agus Riyadi