KENDAL, iNewsSemarang.id – Wafatnya KH Dimyati Rois, mustayar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Jumat (10/6/2022), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar NU dan para santrinya. Tak terkecuali, bagi pimpinan pondok pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal dengan Gus Miftah.
Lewat akun Instagramnya, Gus Miftah mengunggah video yang diberi keterangan “tabarukan menggali liang lahat untuk al maghfurlah Abah KH Dimyati Rois”. Dalam video yang diunggah Jumat (10/6/2022) pagi ini, tampak Gus Miftah sedang mencangkul tanah yang sedianya untuk makam KH Dimyati Rois.
“mautul ‘alim mautul ‘alam” yang artinya kematian ulama adalah kematian alam,” tulis Gus Miftah.
"Janjian sama gus @alamudin.dr hari ini saya sowan abah Dimyati, tapi taqdir berkata lain, Abah lebih dahulu sowan kepada Allah," tulisnya lagi.
"Sugeng tindak Abah yai," tutupnya.
Salah seorang santri Al Fadlu Wal Fadhilah, pesantren yang diasuh KH Dimyati Rois, mengatakan jenazah akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di pesantren Al Fadlu 2 di Dusun Srogo Desa Sidorejo Kecamatan Brangsong, Kendal.
“Diberangkatkan dari rumah duka di Kampung Jagalan ke masjid Al Muttaqin Kaliwungu sehabis shalat Jumat. Dilanjutkan ke Al Fadlu Srogo ke pemakaman keluarga,” kata Mashuri.
Diberitakan, KH Dimyati Rois meninggal meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit Tlogorejo, Semarang, Jumat (10/6/2022) sekira pukul 01.00 WIB. Almarhum meninggal dalam usia 77 tahun, meninggalkan 10 putra dan putrinya dari pasangan Hj. To’ah.
Ke-10 putra dan putrinya itu H. Gus Fadlullah, H. Gus Alamudin, Hj. Ning Lailatul Arofah, H. Gus Qomaruzzaman, Hj. Ning Lama’atus Sobah, H.Gus Hilmi, H.Gus Thoha Mubarok, H.Gus Husni Mubarok, H.Gus M. Iqbal dan Gus Abu Khafsin Almuktafa.
Editor : Agus Riyadi
Artikel Terkait