KENDAL, iNewsSemarang.id - Tradisi syawalan di Kaliwungu, Kendal kembali digelar setelah dua tahun diliburkan akibat pandemi Covid-19. Masyarakat tampak sangat antusias mengikuti acara syawalan di Kaliwungu sehingga membuat jalan Raya Kaliwungu macet, pada Minggu malam (8/5/2022).
Keramaian syawalan makin semarak dengan adanya hiburan pasar malam yang berlokasi di alun-alun Kaliwungu. Terdapat berbagai wahana permainan yang dihadirkan seperti ombak banyu, kora-kora, komedi putar dan bianglala yang bisa dinikmati pengunjung.
Tak hanya itu, tradisi Syawalan juga menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang musiman di sepanjang jalan utama Kaliwungu. Para pedagang musiman ini datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan juga dari Jawa Barat.
Mereka menjajakan berbagai produk seperti boneka, tas, sepatu, sandal, mainan anak hingga jajanan. Syawalan sendiri merupakan tradisi turun temurun yang digelar 1 minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini digelar sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah dianugerahkan. Awalnya, tradisi Syawalan di Kaliwungu ini merupakan acara peringatan haul (hari wafatnya) KH Asy'ari atau lebih dikenal dengan Kiai Guru yang wafat pada tanggal 8 Syawal. Beliau merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa khususnya di wilayah Kabupaten Kendal.
Dulunya, peringatan haul Kiai Guru ini hanya digelar oleh pihak keluarga serta anak keturunannya saja. Namun seiring berjalannya waktu, banyak peziarah dari dalam dan luar kota yang datang dan ikut memperingatinya.
Hingga sekarang, tradisi syawalan di Kaliwungu ini sudah menjadi budaya dan rutin digelar dalam setiap tahunnya. Bahkan tradisi ini dijadikan sebagai agenda tahunan dan destinasi wisata religi unggulan di Kabupaten Kendal.
Editor : Maulana Salman