Setibanya di Desa Kuwung ada seseorang yang memberitahu Djaka Sangsang bahwa istrinya hanyut dan hilang di Sungai Bengawan Solo tak lama, saat hendak menyusulnya ke Pajang. Djaka Sangsang pun cukup sedih dan tampak murung.
Dia kemudian melihat ke arah Sungai Bengawan Solo tempat dimana istrinya hilang. Tiba-tiba Dewi Maya seolah-olah menampakkan wujudnya, hingga membuat Djaka Sangsang tak tahan dan dia melompat juga ke dalam kedung. Ia pun akhirnya turut hilang di situ.
Putri Pajang yang resah karena suaminya Djaka Sangsang tak kunjung kembali, mencoba mencari tahu keberadaannya. Sang putri Pajang itu pun menerima informasi suaminya bunuh diri melompat ke kedung di aliran Sungai Bengawan Solo. Ia pun turut melompat ke kedung dan turut hilang di situ.
Tak ayal hingga sekarang Kedung Maya di Sungai Bengawan Solo itu menjadi tempat keramat. Sejumlah perahu yang melintas kerap mendapat halangan dan seperti termakan tumbal. Dari sanalah apabila ada orang - orang yang menjalankan perahu disitu harus berhati-hati.
Dipercaya mereka yang melintas tidak boleh bicara yang tidak baik. Tetapi konon sejumlah kecelakaan yang ada di sekitar wilayah tersebut tak selamanya karena penyebab mistis. Konon arus airnya di sekitar lokasi cukup deras, yang membuat perahu terbalik.
Editor : Sulhanudin Attar