NEW DELHI, iNewsSemarang.id – Savitri Jindal menjadi perempuan terkaya Asia menggeser miliarder real estate asal China Yang Huiyan. Sementara para pengembang properti mengalami krisis, pemilik Jindal Group itu justru panen keuntungan akibat perang Rusia-Ukraina.
Savitri Jindal yang kini berusia 72 tahun adalah perempuan terkaya di India dan orang terkaya ke-10 di negara berpenduduk sekitar 1,4 miliar jiwa itu. Dia menjadi ketua Jindal Group tak lama setelah suaminya, pendiri Om Prakash Jindal, meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 2005.
Perusahaan miliknya adalah produsen baja terbesar ketiga di India yang juga bergerak di bidang semen, energi, dan infrastruktur. Kekayaan bersih Jindal telah berfluktuasi liar dalam beberapa tahun terakhir.
Saat awal pandemi Covid-19 pada April 2020, kekayaannya turun menjadi 3,2 miliar dolar AS. Kemudian melonjak menjadi 15,6 miliar dolar AS pada April 2022 karena perang Rusia-Ukraina, yang membuat harga komoditas melonjak.
Sementara itu, Yang Huiyan kini bukan lagi perempuan terkaya di Asia. Krisis properti di China memukul para pengembang properti, termasuk perusahaan miliknya, Country Garden Holdings Co.
Dalam Bloomberg Billionaires Index, Jumat (29/7/2022), Yang digeser oleh Jindal, yang memiliki kekayaan sebesar 11,3 miliar dolar AS atau setara Rp167,4 triliun berkat perusahaan konglomerasinya Jindal Group, yang bergerak di industri logam dan pembangkit listrik.
Peringkat Yang merosot bersama dengan sesama taipan asal China lainnya, Fan Hongwei, yang kekayaannya berasal dari perusahaan serat kimia, Hengli Petrochemicahl Co. Kekayaan Fan tercatat sebesar 11,3 miliar dolar AS.
Ini merupakan penurunan kekayaan Yang secara dramatis. Pada 2005 lalu, dia yang mewarisi saham ayahnya di perusahaan pengembang real estate menjadi miliarder termuda di dunia. Selama 5 tahun terakhir, Yang menjadi perempuan terkaya di Asia, didukung pesatnya pertumbuhan sektor properti di negeri tirai bambu tersebut.
Namun kekayaannya anjlok lebih dari setengahnya pada tahun ini menjadi 11 miliar dolar AS atau Rp163 triliun. Penurunan itu semakin cepat pada pekan lalu ketika Country Garden miliknya, yang merupakan pengembang properti terbesar di China menyatakan perlu meningkatkan ekuitas dengan diskon. Hal itu justru menyebabkan sahamnya jatuh ke level terendah sejak 2016.
Yang yang saat ini berusia awal 40-an, memiliki sekitar 60 persen saham di Country Garden dan 43 persen saham di unit layanan manajemennya.
Adapun Fan, juga mengalami penurunan kekayaan tahun ini, tetapi dia bertahan lebih baik daripada beberapa miliarder lain di China. Ini didukung keragaman kerajaan bisnisnya, yang berasal dari pabrik tekstil milik negara yang bangkrut di Wujiang, di provinsi Jiangsu timur.
Mantan akuntan tersebut mendirikan Hengli Group pada 1994 bersama suaminya, Chen Jianhua. Perusahaan tersebut kemudian berkembang di bidang poliester, petrokimia, penyulingan minyak dan pariwisata. Hengli Group melaporkan pendapatan 732,3 miliar yuan pada tahun lalu. Sedangkan kekayaan pribadi Chen diperkirakan mencapai 6,4 miliar dolar AS.
Berikut 4 perempuan terkaya di Asia berdasarkan Bloomberg Billionaires Index:
1. Savitri Jindal
Kekayaan: 11,3 miliar dolar AS
2. Fan Hongwei
Kekayaan: 11,3 miliar dolar AS
3. Yang Huiyan
Kekayaan: 11 miliar dolar AS
4. Wu Yajun
Kekayaan: 9,8 miliar dolar AS
Editor : Sulhanudin Attar