QATAR,iNewsSemarang.id- Sebuah situs perhotelan resmi Piala Dunia Qatar 2022, membuat heboh baru-baru ini. Pasalnya situs tersebut hanya mencantumkan Palestina sebagai negara, tetapi tidak bagi Israel.
Seperti diketahui, Piala Dunia tahun ini akan berlangsung di Qatar pada akhir tahun ini. Penyelenggaraan Piala Dunia dimulai setelah semua kompetisi usai. Tidak hanya dari pertandingan di babak kualifikasi yang menarik, namun sikap situs perhotelan juga menyita perhatian dunia.
Situs tersebut dikelola oleh Winterhill Hospitality, perusahaan berbasis di Hongkong yang memiliki hak eksklusif untuk menawarkan layana perhotelan dalam perhelatan Piala Dunia 2022.
Berita terkait situs yang tidak mencantumka Israel sebagai negara itu dimuat di dari Arab News. Dikutip pada Kamis (18/8/2022) situs resmi perhotelan Piala Dunia 2022 tidak mencantumkan Israel sebagai negara. Alhasil, warga Israel yang ngin memesan tiket perjalanan ke Doha Qatar, untuk pertandingan, harus memilih Palestina sebagai wilayah mereka daripada Israel.
Dalam unggahan situs sebelumnya, disebut “kawasan Palestina yang diambil”, tetapi kini lebih ekstrim lagi, dan berubah menjadi Palestina. Ini tentu menimbulkan reaksi di media sosial.
“Terima kasih kepada Qatar, karena mencoret nama Israel dari daftar negara-negara Piala Dunia. Salut untuk Pamerintahan Qatar,” tulis salah satu twet.
Sementara, salah seorang penggemar sepak bola asa Lebanon, Ali Halawi justru senang melihat negara Arab mendukung Palestina, Dia tampak mendukug apa yang dllakukan situs-situs resmi perhotelan Piala Dunia 2022.
“Qatar telah memutuskan untuk tidak mengakui, bahwa Israel ada dan tidak memberi mereka hak untuk bergabung dengan cara berbahasa Arab, seperti ketika ada acara asing yang terjadi dan penyelenggara memutuskan untuk tidak mengizinkan siapapun yang mereka inginka untuk tidak hadir,” kata Halawi kepada Arab News.
“Badan Sepak bola Internasional (FIFA) harus melakukan hal yang sama karena Rusia dianggap sebagai agresor dan penjajah, begitu juga Israel,” pungkas Halawi. (mg arif)
Editor : Maulana Salman