Daftar 9 Negara yang Pernah Boikot Piala Dunia, Nomor 6 gegara Dilarang Main Tanpa Alas Sepatu
JAKARTA, iNewsSemarang.id – Ada 9 negara yang pernah boikot Piala Dunia, menarik diulas. Timnas Spanyol akan memboikot Piala Dunia 2026 jika FIFA tidak melarang keikutsertaan Israel (jika Israel lolos Piala Dunia 2026).
“Kami akan menilai situasinya di waktu yang tepat (jika Israel lolos Piala Dunia 2026),” tegas juru bicara pemerintah Spanyol, Patxi Lopez, mengutip dari Daily Mail.
“Apa yang kami inginkan adalah orang-orang sadar tim Israel tidak bisa ambil bagian di ajang olahraga atau Eurovision (kompetisi musik akbar), (di mana) beberapa sudah mulai membuka mata. Karena, (mata) kami terbuka dan tidak akan menoleransi hal tersebut. Kami tidak bisa dan tidak akan tetap diam,” lanjut Patxi Lopez.
Jika nantinya Israel lolos dan Spanyol enggan tampil di Piala Dunia 2026, La Furia Roja -julukan Timnas Spanyol- bukanlah negara pertama yang melakukannya. Dalam sejarahnya sudah ada sembilan negara yang pernah memboikot Piala Dunia.
1.Argentina
Argentina yang berstatus empat kali juara Piala Dunia, pernah menolak tampil di Piala Dunia 1938 yang digelar di Prancis. La Albiceleste -julukan Timnas Argentina- memilih mundur karena kecewa kepada FIFA yang menunjuk Prancis sebagai tuan rumah.
Saat itu, Argentina berharap FIFA memilih negara Amerika Selatan sebagai tuan rumah. Setelah Uruguay (Amerika Selatan, 1930) dan Italia (Eropa, 1934), Argentina berharap tuan rumah Piala Dunia 1938 kembali ke Amerika Selatan, bukan Eropa.
2. Uruguay
Uruguay menjadi negara pertama yang memboikot Piala Dunia, tepatnya pada edisi 1934. Mereka saat itu memilih absen di Piala Dunia 1934 karena kecewa banyak negara Eropa yang absen di Piala Dunia 1930. Sekadar diketahui, Uruguay merupakan tuan rumah sekaligus juara Piala Dunia 1930.
3. Inggris
Inggris menolak tampil di Piala Dunia 1934 karena menganggap Home Championship lebih bergengsi ketimbang turnamen empat tahunan tersebut. Home Championship diikuti negara-negara Britania Raya seperti Republik Irlandia, Wales dan Skotlandia.
Editor : Ahmad Antoni